Luruskan Kekeliruan Soal Penimbunan

Projo-Salim Bantu Pemprov Atasi Kelangkaan Minyak Goreng

Projo-Salim Bantu Pemprov Atasi Kelangkaan Minyak Goreng
Projo-Salim saat gelar operasi pasar minyak goreng di Kantor Lurah Tanjung Selamat (Analisa/Nirwansyah Sukartara)

Analisadaily.com, Medan - Dalam rangka membantu Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumut mengantisipasi kelangkaan minyak goreng, DPD Pro Jokowi (Projo) Sumut bersama Salim Ivomas Pratama (SIMP) menggelar operasi pasar murah minyak goreng, Kamis (24/2).

Ada 10 ton minyak goreng yang disediakan di empat titik di Kota Medan. 10 ton tersebut disalurkan dalam waktu sehari untuk masyarakat yang membutuhkan.

Ketua DPD Projo Sumut, Ramses Simbolon melalui Ketua Projo Medan, Rizal Arjuna mengatakan, selain di Kantor Lurah Tanjung Selamat Medan (Pasar Melati), operasi pasar juga digelar di Pasar Marelan, Pasar Sentosa Baru dan Pasar Kwala Bekala.

"Khusus di sini kami sediakan lebih kurang 2 ton. Target kami sehari ini habis terjual agar memudahkan masyarakat di Medan dalam mendapatkan minyak goreng," ujarnya.

Bukan hanya itu, minyak goreng juga dijual untuk seluruh warga di Kota Medan. "Jadi bukan hanya untuk warga sini saja. Masyarakat lain yang mau beli juga bisa. Dengan catatan satu orang hanya bisa membeli dua liter minyak goreng," ucapnya.

Adapun harga minyak goreng merek Bimoli yang mereka jual sesuai dengan harga eceran tertinggi (HET) Rp13.500 per liter.

Berdasarkan pantauan, begitu operasi pasar dibuka, masyarakat di empat lokasi tersebut terutama kaum ibu terlihat antusias mengantre.

"Jadi tidak ada penimbunan itu. Kita bersama mencoba pihak Salim ingin meluruskan bahwa ada kekeliruan presepsi tentang penimbunan minyak goreng ini. Kalau benar mereka melakukan penimbunan, maka tidak ada pasar murah ini," ucapnya.

Warga Lingkungan IV Kelurahan Tanjung Selamat, Jeni mengaku terbantu dengan adanya operasi pasar minyak goreng tersebut.

"Saya tadi tahunya sewaktu lewat sini. Karena bertanya harganya murah jadi saya ikut antre beli," ucapnya.

Saat langka ia biasa beli minyak goreng Rp18 ribu. "Ini cuma Rp13.500. Ya terbantulah. Sayangnya cuma boleh dua," ucap ibu berambut pendek tersebut.

(NS/BR)

Baca Juga

Rekomendasi