Mendikbudristek sapa pelajar SMK. (Analisadaily/Istimewa)
Analisadaily.com, Jakarta - Memasuki pelaksanaan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) tahun ajaran baru 2022/2023, Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbduristek), Nadiem Anwar Makarim menyapa peserta didik baru di 14 ribu Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) seluruh Indonesia melalui media daring. Kepada peserta didik baru, Menteri Nadiem berpesan untuk bangga dan beruntung menjadi pelajar SMK.
“Saya yakin, kalian adalah para generasi muda yang di masa depan akan menentukan arah dan jalannya roda perekonomian Indonesia. Untuk itu, kalian harus bangga dan beruntung menjadi pelajar SMK,” ujar Menteri Nadiem, pada acara “Sapa Peserta Didik SMK se-Indonesia Tahun 2022”, yang disiarkan secara langsung melalui kanal Youtube Direktorat SMK, pada Selasa (19/7).
Menteri Nadiem mengatakan selama belajar di SMK, para peserta didik akan mendapatkan keterampilan, baik hardskill maupun softskill. “Dengan keterampilan yang mumpuni dan karakter yang tangguh, saya yakin ketika lulus nanti kalian bisa meraih cita-cita yang sesuai dengan minat kalian, baik itu melanjutkan studi ke perguruan tinggi, langsung bekerja di industri, atau membuka usaha sendiri,” tutur Menteri Nadiem.
Dalam kesempatan ini, Mendikbudristek menyampaikan terobosan Merdeka Belajar untuk SMK yaitu SMK Pusat Keunggulan dan penerapan Kurikulum Merdeka. Dengan menerapkan Kurikulum Merdeka yang mengutamakan pembelajaran berbasis proyek, Mendikbudristek meyakini para pelajar SMK akan semakin merdeka untuk belajar dan berkarya.
Untuk itu, Menteri Nadiem berpesan untuk tidak menyia-nyiakan kesempatan untuk berkarya selama belajar di SMK. “Jangan batasi ide dan gagasan kalian, kerjakan dengan penuh semangat dan tanpa mengenal kata menyerah. Tentukan arah masa depan sesuai minat dan panggilan hati kalian masing-masing. Saya yakin adik-adik semua akan menjadi pemelajar sepanjang hayat yang kreatif dalam berkarya, kompeten dalam bekerja, dan berkarakter Pelajar Pancasila,” tutupnya.
Pada kesempatan yang sama, Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi, Kiki Yulianti menyambut seluruh peserta didik SMK di Indonesia. “Selamat datang dan selamat bergabung di keluarga besar pendidikan vokasi. Kalian akan memasuki fase baru dalam jenjang pendidikan kalian. Manfaatkan waktu kalian selama di SMK untuk menjadi generasi Indonesia yang unggul,” ujar Kiki.
Kepada seluruh peserta didik SMK, Dirjen Kiki berpesan untuk belajar tidak hanya dari sumber yaitu pembelajaran di SMK. “Anda bisa belajar dari siapa saja, dimana saja, tentang apa saja yang menarik perhatian Anda. Jadikan lingkungan Anda semua menjadi sumber belajar yang berharga untuk mengasah Anda menjadi manusia yang tangguh,” ucapnya.
Melalui tema “Berani Berkarya, Kompeten, dan Berwirausaha”, kegiatan Sapa Peserta Didik SMK se-Indonesia dimeriahkan dengan acara talkshow dengan narasumber dari alumni SMK yang kompeten pada berbagai bidang. Selain itu, turut hadir juga lulusan SMK yang telah sukses berwirausaha, juga peserta didik SMK yang mengikuti program Sekolah Pencetak Wirausaha yang sudah beromset puluhan juta per-bulannya.
“Kami harapkan dengan kehadiran alumni-alumni yang kompeten akan memberikan inspirasi dan juga sebagai bentuk dukungan dalam rangka penguatan pendidikan karakter bagi anak-anak bangsa Indonesia di institusi pendidikan kita,” imbuh Dirjen Kiki.
Sementara itu, Direktur SMK, Wardani Sugiyanto berharap, kegiatan sapa ini dapat memberikan bekal bagi peserta didik baru sebagai bagian dari penguatan karakter khususnya karakter Pelajar Pancasila dan bagaimana pembelajaran di SMK.
Pada kesempatan ini, turut hadir Pelaksana tugas (Plt.) Kepala Pusat Penguatan Karakter Kemendikbudristek, Hendarman. Ia menyampaikan tentang profil pelajar Pancasila dan upaya menghapuskan tiga isu pendidikan. Hendarman berpesan untuk tidak ada lagi tindakan-tindakan yang sangat tidak diinginkan di sekolah yaitu perundungan, intoleransi, dan pelecehan seksual.
Selain itu, Hendarman juga berharap kepada para kepala sekolah, guru, tenaga kependidikan untuk terus menciptakan atmosfer yang sehat bagi peserta didik agar dapat belajar dengan tenang, tanpa adanya gangguan persoalan perundungan, intoleransi, maupun pelecehan seksual.
“Jadikan sekolah-sekolah kita menjadi tempat yang aman dan nyaman bagi kita semua untuk belajar dan berkarya. Mari kita gotong royong saling mengingatkan dan kita upayakan agar hal-hal buruk itu tidak terjadi di sekitar kita dan kepada kita,” tutur Hendarman.
Sebagai perwakilan SMK dari Sabang sampai Merauke, turut diundang mewakili pelaksanaan MPLS di SMK yang juga merupakan SMK Pusat Keunggulan, yaitu SMKN 1 Cibinong, Jawa Barat, SMKN 9 Padang, Sumatera Barat, SMK Mikael Surakarta, SMKN 2 Simpang Empat, Kalimantan Selatan, SMK YPK Serui, Papua, dan SMKN 3 Bitung, Sulawesi Utara. Dalam kesempatan ini, sekolah-sekolah tersebut memperlihatkan praktik baik pelaksanaan MPLS di masing-masing sekolah.
(BR)