Seminar Sejarah Siang Pendapat Masuknya Islam di Indonesia. (Analisadaily/Istimewa)
Analisadaily.com, Medan - Program Studi Magister Ilmu Sejarah, Fakultas Ilmu Budaya (FIB), Universitas Sumatera Utara (USU), bekerjasama dengan International Institute of Islamic Thought and Civilisation (ISTAC) dan International Islamic University Malaysia (IIUM), menggelar Seminar Nasional bertajuk Historiografi Islam: Silang Pendapat Masuknya Islam di Indonesia, Rabu (05/10/2022) pagi.
Tampil sebagai narasumber, Akademisi IIUM, Assoc Prof Dr Mehmet Ozay, dengan materi berjudul "Understanding of the Islamization Process of the Malay Archipelago in a Systemic Way", Akademisi FIB USU, Dr Dra Nursukma Suri MAg, dengan materi berjudul "Kota Medan sebagai Pusat Keberagaman Etnis, Tinjauan Etnis Arab", serta Akademisi UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta, Prof Dr Oman Fahturahman MHum, dengan materi berjudul "Awal Islamisasi dan Tradisi Keilmuan Islam dalam Perspektif Filologi".
Secara umum, acara yang dilaksanakan secara daring melalui Zoom Meeting ini berlangsung sukses. Lebih dari 80 peserta hadir mengikuti seminar ini. Mereka terdiri dari kalangan akademisi, serta mahasiswa Strata 1 dan 2 dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia, termasuk para penggiat sejarah.
Dekan FIB USU, Dr Dra T Thyrhaya Zain MA, melalui Wakil Dekan I, Prof Mauly Purba MA PhD, dalam sambutannya mengapresiasi pelaksanaan kegiatan ini sebagai sarana meningkatkan wawasan dan pengetahuan para peserta, terkhusus bagi kalangan akademisi, tentang sejarah dan perkembangan Islam di Indonesia.
"Terimakasih kami kepada semua pihak yang telah mendukung acara ini, terutama kepada ISTAC dan IIUM, panitia pelaksana, serta ketiga narasumber. Kami sangat berharap, kerjasama dan kolaborasi di antara kita dapat terjalin secara berkelanjutan, demi mendukung peningkatan indikator kinerja universitas (IKU)," ungkapnya.
Sebelumnya, Ketua Program Studi Magister Ilmu Sejarah FIB USU, Prof Pujiati MSoc Sc PhD, yang bertindak selalu moderator dalam seminar ini, menyatakan, kajian tentang sejarah dan perkembangan Islam di Indonesia masih menjadi salah satu objek penelitian yang menarik bagi kalangan akademisi.
Meskipun demikian dia mengharapkan kalangan akademisi tidak menjadikan silang pendapat teori masuknya Islam di Indonesia sebagai ajang pertentangan, melainkan acuan untuk meneliti dan mengulas kajian sejarah dan perkembangan Islam secara lebih mendalam dari berbagai persepsktif dan pendekatan akademis.
"Masuknya Islam ke Indonesia diibaratkan seperti air mengalir, karena dapat masuk dari segala arah dan waktu yang berbeda-beda. Karena itu kalangan akademisi dituntut untuk lebih jeli dan maksimal dalam mengumpulkan, mengelola, dan memanfaatkan berbagai sumber sejarah," terang Pujiati.
Turut hadir, Wakil Dekan II dan III FIB USU, Dra Heristina Dewi MPd dan Muhammad Pujiono SS MHum PhD, Guru Besar Sejarah FIB USU, Prof Dr Budi Agustono MS, Sekretaris Program Studi Magister Ilmu Sejarah FIB USU, Drs Nuhung Sulaiman MA PhD, serta Ketua Program Studi Strata 1 Ilmu Sejarah FiB USU, Dra Lila Pelita Hati MSi.
(BR)