LBH Medan Minta Bupati Sergai Evaluasi Kadis Pendidikan

LBH Medan Minta Bupati Sergai Evaluasi Kadis Pendidikan
Kepala Divisi Sipil dan Politik LBH Medan Maswan Tambak (Analisadaily/Zainal Abidin)

Analisadaily.com, Sergai - Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Medan menyayangkan pernyataan Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Serdang Bedagai (Sergai) berinsial SN yang arogan serta mengancam untuk mematahkan tulang wartawan.

Hal itu dialami wartawan saat melakukan konfirmasi terkait dengan robohnya tembok bekas WC di SD Negeri 104301 yang berlokasi di Dusun II, Pasar Senin, Desa Pematang Ganjang, Kecamatan Sei Rampah,Sergai yang terjadi, Rabu (19/10) sekitar pukul 08.00 WIB.

Kepala Divisi Sipil dan Politik LBH Medan Maswan Tambak mengatakan pernyataan Kepala Dinas Pendidikan Sergai tersebut tidak mencerminkan prilaku dan kualitas dari seorang pejabat pemerintah.

"Respon Kadisdik Sergai itu sangat tidak mencerminkan prilaku yang baik sebagai pejabat pemerintah. Bagaimana bisa memimpin dinas pendidikan, kalau pernyataannya kasar dan mengancam begitu," kata Maswan, Jumat (21/10).

Menurut Maswan seharusnya SN menjawab sesuai apa yang dia ketahui tanpa harus marah apalagi melakukan pengancaman dan Ia harus ingat bahwa setiap kerja jurnalis dilindungi UU No.40 tahun 1999 tentang Pers.

"Seharusnya Kadisdik Sergai itu jawab sesuai apa yang dia ketahui saja, jangan malah mengancam balik. Seharusnya jawab sesuai pengetahuan dan fakta di lapangan saja. Kalau tidak tau, sebagai Kepala Dinas ya harus cari tahu dan harus tahu. Jangan biasakan mengancam, jurnalis yang bertanya itu kan sedang menjalankan tugasnya sesuai undang undang pers," katanya.

Untuk itu ia meminta kepada Bupati Sergai melakukan evaluasi terhadap Kepala Dinas Pendidikan atas kasus tersebut. Hal itu sebut Maswan penting supaya kejadian serupa tidak terulang lagi.

"Kadis kadis yang begini harus di evaluasilah agar tidak ada lagi yang bersikap arogan terlebih mereka adalah pejabat pemerintah," tutupnya.

Sebelumnya prilaku tidak terpuji itu dilakukan Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Serdang Bedagai SN melakukan pengancaman kepada wartawan dengan menyebut akan mematahkan tulangnya.

Pernyataan tidak pantas tersebut bermula ketika Jhoni Sitompul seorang wartawan di Kabupaten Sergai mengkonfirmasi dirinya terkait insiden robohnya tembok bekas WC di SD Negeri 04301 Dusun II Pasar Senin, Desa Pematang Ganjang, Kecamatan Sei Rampah, Kabupaten Sergai pada Rabu (19/10) sore.

"Mau konfirmasi soal robohnya tembok tersebut saat berada di loaksi, lalu aku telepon Kadis untuk menanyakan peristiwa tersebut dan apa yang akan dilakukan Dinas Pendidikan untuk para siswa yang menjadi korban,” kata Jhonny.

Awalnya, sebut Jhonny, SN mengaku tidak mengetahui adanya insiden tersebut. Lalui Jhonny bertanya kebenaran apakan salah seorang korban mengalami patah tulang akibat tertimpa tembok bekas WC tersebut.

"Awalnya dia bilang tidak tahu, padahal kejadian itu pagi, aku telepon dia sore. Jadi aku mau tanya apa hasil dari pemeriksaan terhadap korban, apakah ada yang sampai patah tulang dan apa yang dilakukan Dinas Pendidikan. Tidak lama aku tanya soal itu dia marah-marah. Dia bilang kalau tidak ada yang patah, mau tulangmu yang ku patahkan," ucap Jhonny.

Dari rekaman suara percakapan keduanya terdengar SN naik darah dan melontarkan kalimat yang kurang pantas. Dengan nada tinggi, pegawai negeri yang pernah mengundurkan diri dari jabatannya sebagai Kadis PUPR Sergai itu menyebut akan mematahkan tulang Jhonny.

"Yang mana yang patah tulang, bisa tunjukkan, nanti kalau nggak patah tulang, tulang kau yang ku patahkan, mau," ucap SN dalam rekaman yang diterima Analisadaily dari Jhonny.

"Jangan kalian membesar-besarkan berita patah tulang, itu ketimpa makanya dikusukan, dan itu upaya kami. Jadi nggak usah dibesar-besarkan," tuturnya.

(BAH/RZD)

Baca Juga

Rekomendasi