Diawasi Agar Warga Tidak Panik Soal Penyakit Gagal Ginjal Akut

Diawasi Agar Warga Tidak Panik Soal Penyakit Gagal Ginjal Akut
Petugas melakukan inspeksi ke apotek untuk penerapan ketentuan pemerintah mengenai penjualan obat sirup di Kota Medan, Jumat (21/20). (ANTARA/Fransisco Carolio)

Analisadaily.com, Medan - Dinas Kesehatan Kota Medan melakukan inspeksi ke apotek hingga klinik guna memastikan fasilitas penjualan obat menaati kebijakan pemerintah melarang sementara penjualan dan penggunaan obat sirup.

"Kami lakukan pengawasan sekaligus sosialisasi terhadap obat-obat yang saat ini izin edarnya masih dihentikan," kata Kepala Bidang Sumber Daya Kesehatan Dinas Kesehatan Kota Medan, Rukun Ramadani dilansir dari Antara, Jumat (21/10).

Menurut hasil pemeriksaan yang dilakukan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), ada lima produk obat sirup yang mengandung cemaran etilen glikol (EG) melampaui ambang batas aman.

Kelima produk tersebut meliputi Termorex Sirup (obat demam) produksi PT Konimex, Flurin DMP Sirup (obat batuk dan flu) produksi PT Yarindo Farmatama, serta Unibebi Cough Sirup (obat batuk dan flu), Unibebi Demam Sirup (obat demam), dan Unibebi Demam Drops (obat demam) produksi Universal Pharmaceutical Industries.

BPOM telah memerintahkan industri farmasi pemilik izin edar lima obat sirop yang mengandung cemaran etilen glikol melampaui ambang batas aman untuk menarik produk obat sirop mereka dari peredaran di seluruh Indonesia dan memusnahkan seluruh bets produk.

Kementerian Kesehatan juga sudah menginstruksikan penghentian sementara penjualan maupun penggunaan obat bebas dan atau obat bebas terbatas dalam bentuk cairan atau sirop. Instruksi itu dikeluarkan menyusul munculnya kasus gagal ginjal akut pada anak-anak.

Rukun mengatakan bahwa Dinas Kesehatan melakukan pengawasan untuk memastikan apotek, klinik, dan fasilitas penjualan obat yang lain menaati ketentuan pemerintah mengenai penjualan dan penggunaan obat sirop.

"Pengawasan ini juga kita lakukan agar tidak menimbulkan kepanikan di lingkungan masyarakat terkait penyakit gagal ginjal akut," katanya.

Menurut data Dinas Kesehatan, ada 11 anak yang menjalani perawatan di rumah sakit karena mengalami gagal ginjal akut dan tujuh di antaranya meninggal dunia di wilayah Provinsi Sumatera Utara.

(CSP)

Baca Juga

Rekomendasi