Analisadaily.com, Jakarta - Gelaran Festival Film Indonesia (FFI) 2022 mencapai puncaknya pada Malam Anugerah Piala Citra. Setelah melalui berbagai tahapan seleksi dan penjurian, terdapat 27 kategori yang mendapatkan apresiasi pada penyelenggaraan FFI ke-42 yang digelar pada Selasa (22/11) di Plenary Hall, Jakarta Convention Centre (JCC).
FFI kali ini mengusung tema “Perempuan: Citra, Karya, dan Karsa” disiarkan secara eksklusif di kanal YouTube Festival Film Indonesia, Kemendikbud RI, dan Budaya Saya.
Sejak pertama kali diselenggarakan pada 1955, Festival Film Indonesia digagas sebagai barometer perkembangan kualitas perfilman Indonesia. Melalui berbagai penghargaan yang diberikan, publik dan kalangan perfilman bisa membaca pencapaian terbaik yang dihasilkan pekerja film tanah air selama setahun terakhir.
Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Anwar Makarim menyampaikan, terlepas dari siapapun yang nantinya akan membawa pulang Piala Citra, semua insan yang dengan sepenuh hati telah memajukan perfilman Indonesia sepatutnya memperoleh apresiasi dan penghargaan yang tinggi dari seluruh masyarakat Indonesia. Sebab, FFI menjadi sarana penguat ekosistem perfilman Indonesia.
Menurutnya, FFI tahun 2022 terasa sangat spesial. “Tema “Perempuan: Citra, Karya, dan Karsa” yang diangkat pada FFI kali ini semakin menegaskan peran para perempuan hebat dalam dunia perfilman di Indonesia.
Saat ini, semakin banyak perempuan yang menjadi sutradara, produser, aktris, penulis naskah, dan berbagai peran lainnya yang mencatatkan prestasi terbaik di dalam negeri hingga mancanegara,” tuturnya dalam sambutan yang disiarkan langsung di kanal Youtube FFI, Kemendikbud RI, dan Budaya Saya.
Mendikbudristek mengaku bangga dengan semakin inklusifnya perfilman Indonesia. Prestasi-prestasi membanggakan tersebut kata dia, tidak terlepas dari upaya bersama seluruh insan perfilman untuk mendorong distribusi film Indonesia ke pasar Internasional.
Melalui program Dana Indonesiana, Kemendikbudristek akan terus berkomitmen memfasilitasi para sineas agar karya-karya mereka tampil di berbagai negara dan festival bergengsi.
Acara ini turut dimeriahkan oleh penampilan dari Andi Rianto & Magenta Orkestra, Happy Salma, Isyana Sarasvati, Lyodra, JS Choir, serta para Duta Festival Film Indonesia 2022, yaitu Cut Mini, Marsha Timothy, Prilly Latuconsina, dan Shenina Cinnamon.
Para pembaca nominasi yang juga menyampaikan Piala Citra dan Plakat Penghargaan Khusus kepada para pemenang yaitu Menteri Keuangan, Sri Mulyani; Menteri BUMN, Erick Thohir; Laura Basuki; Raihaanun; Putri Marino; Ayu Laksmi; Sekar Ayu Asmara; Chelsea Islan; Titiek Puspa; Asmara Abigail; Asha Smara Darra; Hannah Al Rashid; Tara Basro; Sheila Timothy; Kamila Andini; Najwa Shihab; Maudy Koesnaedi; dan Maxime Bouttier.
Dewan Juri Akhir yang berjumlah total 21 orang telah berembuk sesuai kategorinya masing-masing untuk menentukan pemenang 22 kategori penghargaan FFI 2022. Dewan Juri Akhir untuk kategori Film Cerita Panjang terdiri dari Budi Irawanto, Christine Hakim, Dolorosa Sinaga, Edwin Nazir, Iswadi Pratama, Nur Hidayat, Prima Rusdi, Thoersi Argeswara, dan Yosep Anggi Noen.
Dewan Juri Akhir Film Cerita Pendek terdiri dari Edo Wulia, Lulu Ratna, dan Mandy Marahimin. Dewan Juri Akhir Film Animasi terdiri dari Bony Wirasmono, Chandra S. Endroputro, dan Kemal Hasan. Dewan Juri Akhir Film Dokumenter terdiri dari Erlan Basri, Fanny Chotimah, dan IGP Wiranegara.
Dewan Juri Akhir Kritik Film terdiri dari Adrian Jonathan Pasaribu, Kukuh Yudha Karnanta, dan Mundi Rahayu. Daftar pemenang 18 kategori penghargaan Piala Citra dan 4 penghargaan khusus FFI 2022 terlampir.
Selain itu, Dewan Pengabdian Seumur Hidup untuk Film yang terdiri dari Budiyati Abiyoga, Jajang C. Noer, dan Widyawati juga memutuskan untuk memberikan Piala Citra Pengabdian Seumur Hidup untuk Film kepada mendiang aktris senior, Rima Melati.
Rima Melati atau Marjolien Tambajong lahir di Tondano, Sulawesi Utara pada 22 Agustus 1939. Ia memulai kiprahnya di industri film lewat peran kecil di film Djuara Sepatu Roda (1958) dan kemudian mendapat peran utama di film Kisah Tak Sampai (1961) yang disutradarai Turino Djunaidy.
Sepanjang hidupnya, ia telah bermain di lebih dari 100 film, termasuk film debut Teguh Karya, Wadjah Seorang Laki-Laki (1971) dan Sjumandjaja, Lewat Tengah Malam (1971, serta menyutradarai dua film. Ia meraih Piala Citra untuk Pemeran Utama Wanita Terbaik pada FFI 1973 lewat film Intan Berduri (1972) dan penghargaan Aktris Pendukung Terbaik di Festival Film Asia Pasifik 2005.
Pemenang Piala Citra ditentukan dengan voting yang dilakukan oleh member FFI yang sudah terdaftar. Member FFI tersebut adalah mereka yang pernah dinominasikan atau menang Piala Citra sejak tahun 1955 hingga 2021. Berikut daftar pemenang Piala Citra 2022.
Berikut adalah pemenang semua kategori FFI 2022
- Film Cerita Panjang Terbaik: Before, Now & Then (Nana) – Fourcolours Films & Titimangsa Foundation – Ifa Isfansyah & Gita Fara
- Sutradara Terbaik: Edwin – Seperti Dendam, Rindu Harus Dibayar Tuntas
- Penulis Skenario Asli Terbaik: Makbul Mubarak – Autobiography
- Penulis Skenario Adaptasi Terbaik: Edwin & Eka Kurniawan – Seperti Dendam, Rindu Harus Dibayar Tuntas
- Pengarah Sinematografi Terbaik: Batara Goempar, I.C.S. – Before, Now & Then (Nana)
- Pengarah Artistik Terbaik: Vida Sylvia – Before, Now & Then (Nana)
- Penata Efek Visual Terbaik: Abby Eldipie – Pengabdi Setan 2: Communion
- Penyunting Gambar Terbaik: Akhmad Fesdi Anggoro – Before, Now & Then (Nana)
- Penata Suara Terbaik: Mohamad Ikhsan & Anhar Moha – Pengabdi Setan 2: Communion
- Penata Musik Terbaik: Ricky Lionardi – Before, Now & Then (Nana)
- Pencipta Lagu Tema Terbaik: Andi Rianto & Monty Tiwa – “Melangkah” – Backstage
- Penata Busana Terbaik: Gemailla Gea Geriantiana – Seperti Dendam, Rindu Harus Dibayar Tuntas
- Penata Rias Terbaik: Eba Sheba – Kadet 1947
- Pemeran Utama Pria Terbaik: Marthino Lio – Seperti Dendam, Rindu Harus Dibayar Tuntas
- Pemeran Utama Perempuan Terbaik: Ladya Cheryl – Seperti Dendam, Rindu Harus Dibayar Tuntas
- Pemeran Pendukung Pria Terbaik: Slamet Rahardjo Djarot – Cinta Pertama, Kedua & Ketiga
- Pemeran Pendukung Perempuan Terbaik: Putri Marino – Losmen Bu Broto
- Film Cerita Pendek Terbaik: Dancing Colors – Sutradara: M. Reza Fahriyansyah – Produser: Said Nurhidayat
- Film Dokumenter Panjang Terbaik: Ininnawa: An Island Calling – Sutradara: Arfan Sabran – Produser: Nick Calpakdjian & Mark Olsen
- Film Dokumenter Pendek Terbaik: Gimbal – Sutradara: Sidiq Ariyadi – Produser: Irnayani Dina Mahmudah
- Film Animasi Pendek Terbaik: Blackout – Sutradara & Produser: Faiz Azhar
- Pengabdian Seumur Hidup Untuk Film: Rima Melati
- Karya Kritik Film Terbaik (Penghargaan Tanete Pong Masak): Perempuan Sebagai Ilusi: Politik Seksual Film Love For Sale – Kreator: Erina Adeline Tandian – Media Rilis: Youtube/Erinaadeline
- Film Pilihan Penonton (Penghargaan Ratna Asmara): Mencuri Raden Saleh – Produksi: Visinema Pictures – Produser: Cristian Imanuell
- Aktor Pilihan Penonton (Penghargaan Benyamin Sueb): Vino G. Bastian – Miracle In Cell No. 7
- Aktris Pilihan Penonton (Penghargaan Rima Melati): Aghniny Haque – Mencuri Raden Saleh
- Penghargaan Khusus Dewan Juri Akhir Film Cerita Pendek: Membicarakan Kejujuran Diana – Sutradara: Angkasa Ramadhan – Produser: Rien Al-Anshari & Linda Ochy