"Kita sosialisasi, baik itu karantina hewan dan tumbuhan, serta sosialisasi mobil Serli kepada masyarakat," kata Kepala Karantina Pertanian Medan, Lenny Hartati Harahap.

Kata dia, kegiatan ini juga kerja sama dengan Pemko Medan tepat pada kegiatan Hari Anti Korupsi Sedunia (Hakordia) serta para UMKM binaan Karantina Pertanian.

Dengan sosialisasi, artinya karantina dalam hal ini jemput bola menyertifikasi media pembawa, tetapi yang bersiap beresiko rendah (Loris).

"Dengan adanya acara ini diharapkan masyarakat paham ketika melalulintaskan media pembawaa hewan ataupun tumbuhan harus melapor kepada karantina," jelasnya.

Tujuannya adalah untuk mencegah masuk dan keluar menyebaran hama penyakit hewan dan tumbuhan Karantina ke Sumatera Utara (Sumut). Kemudian, supaya masyarakat paham, apa itu karantina.

“Untuk menjadi patuh karantina itu kita terjun langsung melaksanakan sosialisasi, dan mereka paham kalau hendak membawa hewan harus memiliki sertifikat kesehatan dari karantina hewan dan tumbuhan,” ujarnya.

Disamping itu, untuk sertifikasi Loris tidak perlu lagi datang ke Kantor Karantina di Pasar V Kebun Kelapa Kecamatan Beringin Deliserdang atau ke Bandara Kualanamu, cukup datang ke mobil Serli. Untuk titik ataupun tempat mobil Serli disiagakan di Istana Maimun.

"Memang rencana awal ada tiga titik di Medan, Jalan Monginsidi dan di Amplas, tetapi masih ditinjau dan masih dalam tahap perencanaan," ungkapnya.

Pantauan, masyarakat terlihat antusias mendengarkan sosialisasi dari pihak Karanatina Medan.

(KAH/RZD)