" Baru 49 persen capaian PAD per 30 November," kata Kabid Pelaporan Bapenda Palas, Ali Jubri, Selasa (6/12) saat ditanyakan capaian realisasi PAD saat ini.

Dikatakan, pajak minerba salah satu item sumber PAD, tahun ini berkurang akibat dana desa berkurang pembangunan fisik. Sedang pendapatan daerah dari deviden Bank Sumut semula ditargetkqn Rp 6,9 miliar. Sementara pendapatan deviden dari penyertaan modal hanya terealisasi, Rp 3,9 miliar,

Di sisi lain pendapatan dari tuntutan ganti kerugian daerah atau (TPTGR) ditargetkan Rp. 8 miliar, realisasi baru Rp. 800 juta dari Inspektorat meliputi hasil temuan BPK tahun lalu.

Kemudian bunga deposito dari bank lain tidak ada lagi, sehingga mempengaruhi pendapatan, yang semestinya ditargetkan Rp 5,4 miliar, ternyata sampai saat ini realisasinya baru Rp. 29 juta.

Disamping jasa giro dari Bank Sumut sudah terealisasi Rp 1 miliar, yang diperoleh dari penyimpanan APBD Padanglawas di bank daerah atau Bank Sumut.

Namun dalam meningkatkan realisasi potensi PAD kabupaten Padanglawas, Jubri berharap dukungan kerjasama semua pihak terutama dukungan dari DPRD juga masyarakat Padanglawas.

" Kita telah berupaya secara maksimal, namun tentu kita butuh dukungan semua pihak untuk bisa mengejar target PAD Padanglawas," kata Ali Jubri.

(ATS/CSP)