“Kegiatan hari ini salah satu bentuk kepedulian UT kepada siswa dan siswi paket C yang ingin melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi,” kata Wakil Rektor Bidang Pengembangan Institusi dan Kerja Sama UT, Rahmat Budiman.

Dijelaskan Rahmat, selama ini, seperti diketahui di beberapa tempat banyak sekali lulusan paket C tidak bisa melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi negeri atau swasta karena faktor biaya.

“UT hadir dan memperkenalkan kepada pengurus PKBM dengan bertemu langsung agar bisa menjadi alternatif bagi siswa-siswi paket C bisa mengenyam pendidikan di perguruan tinggi,” jelasnya.

Rahmat menyebut, kegiatan tersebut bukan rutin, tetapi ke depan akan dirutinkan, dan nantinya juga akan dilakukan kerja sama PKBM tersebut.

“UT merupakan perguruan tinggi negeri jarak jauh, terbuka. Artinya kita tidak membatasi tahun ijazah kelulusan. Jadi mau yang lulus 2022 atau 1960, boleh masuk ke UT. Mahasiswa juga tidak dibatasi masa studi, mau semester 8 boleh, mau 10 semester boleh, bahkan UT pernah memiliki mahasiswa yang S1-nya 35 tahun,” sebutnya.

Rahmat juga menerangkan, di UT tidak ada drop out, tidak ada batasan usia, sepanjang mereka punya ijazah SMA, mereka bisa masuk ke UT.

“UT berbeda dengan perguruan tinggi lain, terutama saat proses belajar mengajarnya. Sistem kita terbuka, siapa saja bisa berkuliah di UT, baik yang baru lulus maupun sudah lama lulus. Mau usia muda atau sudah tidak muda lagi. Yang penting sudah mengantongi ijazah SMA sederajat atau paket C,” tandasnya.

(RZD/RZD)