Baksos berupa pemberian 120 paket kebutuhan pokok kepada warga tuna netra di berbagai wilayah Kota Medan. Bantuan berupa beras 10 kg, gula, susu, bubuk teh, ifumi, minyak goreng, kecap, baju baru, dan angpao.

"Pemberian sembako ini kegiatan rutin kita setiap menyambut hari besar setiap agama. Kali ini kita salurkan kepada warga tuna netra yang merayakan Natal dan Tahun Baru. Kita ucapkan terimakasih kepada para relawan dan donatur yang membantu acara ini sukses," sebut Ketua Dewan Pembina Yayasan Rotary Club Medan Deli, Kencana Salim (Biebie) di sela sela acara.

Ketua Dewan Penasehat Yayasan RC Medan Deli Brilian Moktar SE MM MH menambahkan, mereka juga memberikan bantuan sejenis kepada 200 KK di seputaran Taman Bodi Asri, Jalan Medan Binjai, KM 11,8, Sunggal, Deliserdang.

Menurutnya, untuk tahun ini mereka menyiapkan 2000 lebih paket bantuan sembako. Bantuan itu disalurkan ke beberapa daerah di Medan, Deliserdang, Sergai, Binjai dan Langkat.

“Bantuan kita bagikan di beberapa titik bahkan ada yang langsung ke rumah-rumah warga. Kita harapkan dapat membantu warga. Kalau mereka ada memiliki uang, paling tidak bisa dialokasikan untuk hal yang lain, karena sudah ada beras,” sebut mantan anggota DPRD Sumut dua periode ini.

Apa yang dilakukan ini, sebut Brilian, merupakan bentuk kepedulian Yayasan Rotary Club Medan Deli terhadap sesama. Hal ini sudah mereka lakukan sejak puluhan tahun. “Bantuan seperti ini agenda rutin kita sejak puluhan tahun. Kita menyalurkan bantuan kasih kepada warga dalam setiap merayakan hari besar keagamaan,” ungkapnya.

Salah seorang penerima bantuan, Br Sipayung (40) warga Mandala. Dia datang bersama ibunya Br Purba.“Mereka mengaku sangat bahagia mendapat sentuhan kasih Natal dan Tahun Baru dari Yayasan Rotary Club Medan Deli.

"Kami sangat berterima kasih kepada panitia yang memerhatikan kami dari warga tuna netra ini. Semoga ini menjadi berkat bagi kami khususnya kepada panitia dan donatur semoga diberikan rezeki yang banyak, kesehatan keluarga dan kelancaran dalam usaha," sebutnya.

Menurut Br Purba, anaknya mengalami kebutaan sejak 10 tahun lalu. Penglihatannya anak perempuannya itu akibat terjatuh dari sepeda motor saat berangkat kerja.

Anaknya gadisnya saat itu seorang sarjana ekonomi jebolan Universitas Sumatera Utara (USU). Bahkan sudah bekerja di salah satu perusahaan swasta. "Saat berangkat kerja, dia terjatuh dari sepeda motor karena ada lubang di jalan. Lubang itu tidak kelihatan karena genangan air. Akibatnya, saraf matanya terganggu permanen dan tidak bisa ditangani lagi. Sempat dibawa ke Jakarta, tapi kata dokter sudah terlambat," ucapnya.

Tapi, lanjut ibunya, anaknya menerima peristiwa itu dengan lapang dada. Dia terus bangkit. Dia akhirnya belajar di tempat pendidikan tuna netra di Tebingtinggi. Dua tahun mengenyam seluk beluk pijat, dia akhirnya selesai belajar.

“Kini dia buka panti pijat di rumah. Sekarang sudah menikah dengan seorang pria tuna netra juga. Kalau suaminya pijat untuk cowok," ucap Br Sipayung lagi.

Pembagian sembako berlangsung lancar. Para penerima antre dengan tertib dibantu para relawan dari Yayasan Rotary Club Medan Deli. Bahkan Ketua Dewan Pembina Rotary Club Medan Deli Brilian Moktar, Ketua Keluarga Besar Cinta Kasih 88 Eric Winata bersama Asin/Johan, Ati, Masnopo, Sendy, Aliang dan lainnya ikut membantu menuntun dan membawakan paket hingga ke kendaraan para penerima bantuan.

(NAI/JG)