Kisah Inspiratif Mahasiswa Berprestasi: Pantang Menyerah Gapai Prestasi Tertinggi (Analisadaily/Istimewa)
Analisadaily.com, Jakarta – Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) melalui Pusat Prestasi Nasional (Puspresnas) dan Balai Pengembangan Talenta Indonesia (BPTI) menyelenggarakan acara Puncak Apresiasi Talenta Berprestasi dan Mitra Tahun 2022.
Memeriahkan acara, siswa dan mahasiswa berprestasi dari berbagai jenjang dihadirkan dari wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek). Pada kesempatan ini beberapa perwakilan peserta membagikan pengalaman dan inspirasi seputar kiprah mereka menggapai prestasi tertinggi di bidangnya.
Adalah Ivan Taufiq Nugraha, mahasiswa jurusan Paramedik Veteriner Institut Pertanian Bogor (IPB) yang berbagi kisahnya saat menjadi juara pertama kompetisi Pemilihan Mahasiswa Berprestasi (Pilmapres) 2022 jenjang diploma.
Ivan mengungkapkan bahwa proses Pilmapres ini cukup panjang. “Kalau dihitung-hitung butuh waktu tiga tahun untuk menyiapkan, tapi untuk kompetisinya sendiri hanya tiga bulan,” tuturnya di Plasa Insan Berprestasi, Gedung A Kemendikbudristek, Selasa (20/12).
Lebih lanjut, Ivan menjelaskan bahwa Pilmapres ini merupakan kompetisi individu, di mana mahasiswa mengumpulkan prestasi-prestasi yang sudah diraih dari semester satu sampai akhir. Ada empat tahap yang harus dilalui, yaitu seleksi administrasi, seleksi wilayah, seleksi nasional awal, dan seleksi final.
“Ada 700 perguruan tinggi yang masing-masing mengirimkan satu wakilnya untuk masuk seleksi administrasi, kemudian di seleksi wilayah menjadi 300 peserta, lanjut di seleksi nasional awal ada 75 peserta, dan terakhir di seleksi final tersisa 30 peserta,” jelas Ivan.
Dalam kesempatan ini, Ivan juga menceritakan bahwa ia berhasil menjadi juara pertama Pilmapres 2022 jenjang diploma karena memiliki keyakinan pada diri sendiri. “Walaupun kita punya mimpi besar, jangan takut. Saya telah membuktikan bahwa itu (mimpi) dapat tercapai entah besok, minggu depan, ataupun tahun depan. Ini adalah sugesti kekuatan mimpi,” ucapnya.
Menurutnya, semakin kuat mimpi yang dimiliki, semakin kuat juga mimpi itu akan tercapai. Tak lupa, Ivan juga memberikan tips kepada mahasiswa lainnya yang ingin menjadi seperti dia.
“Tips yang akan saya berikan adalah 3b, yaitu bermimpi, berupaya, dan berdoa. Bermimpi besar, berupaya sekuat tenaga dengan melakukan apa pun yang baik untuk menggapai prestasi tersebut, dan yang terakhir jangan lupa untuk berdoa dan menyerahkan segalanya kepada Yang Mahakuasa,” ujar Ivan.
Selain Ivan, ada pula kisah inspiratif dari Edward Hartanto Enrico Abadi, seorang mahasiswa jurusan Teknologi Informasi Bisnis (Business Information Technology), Universitas Bina Nusantara (Binus). Edward bersama dengan timnya adalah juara pertama lomba Pagelaran Mahasiswa Nasional Bidang Teknologi Informasi dan Komunikasi (GEMASTIK) XV 2022 Divisi IV.
GEMASTIK merupakan kompetisi untuk mendorong semangat mahasiswa di era Revolusi Industri 4.0 dalam menciptakan inovasi dan memecahkan permasalahan yang ada. GEMASTIK memiliki 11 divisi dan divisi IV adalah Desain Pengalaman Pengguna (UX Competition).
Dalam lomba ini, Edward dengan timnya berhasil membuat satu platform bernama KATAKAN yang menurutnya dapat membantu para korban pelecehan seksual untuk menyuarakan apa yang terjadi kepada mereka secara anonim dan aman, serta tepercaya.
Edward mengatakan bahwa dalam mengikuti lomba ini tidaklah mudah. Timnya harus menyiapkan proposal dalam waktu satu sampai dua bulan kemudian lanjut ke tahap final. Di tahap final, ada 22 finalis dari 500-an tim pendaftar yang dilombakan lagi dengan tiga kriteria, yaitu pembuatan video, laporan akhir, dan presentasi.
“Yang paling challenging adalah pembuatan video karena harus dibuat dalam waktu yang singkat, yaitu kurang dari seminggu,” ujar Edward.
Ketika ditanya apa kiat sukses menjadi juara pertama, jawaban Edward adalah teamwork dan tahan banting. Menurutnya, tanpa ada tim yang baik, ia tidak akan bisa sesukses ini.
“Aku tahu gimana cara mencari teman yang sevisi dan juga sejalan sama aku. Misalnya teman aku hanya ingin masuk semifinalis, tapi aku ingin jadi juara satu dan mereka berusaha memberikan yang terbaik,” ungkapnya.
Selain kerja sama (teamwork), tahan banting juga merupakan kiat sukses yang tidak kalah penting. “Meskipun pernah gagal di lomba-lomba sebelumnya, itu bisa dijadikan bahan evaluasi dan dari sana aku bisa menjadi orang yang resilient (tahan banting),” jelas Edward.
Pada kesempatan ini, Edward berpesan kepada pada generasi muda lainnya untuk terus mengambil kesempatan (lomba) yang ada. “Jangan takut mencoba karena kalau kita takut mencoba, kita tidak tahu apa yang akan terjadi. Bisa saja menang dan kita bisa mengasah kemampuan kita,” pesannya.
Puncak Apresiasi Talenta Berprestasi dan Mitra Tahun 2022 bertujuan untuk memberikan apresiasi kepada peserta didik berprestasi dan mitra pendukung pelaksanaan program-program Puspresnas dan BPTI tahun 2022. Selain itu, acara ini juga sebagai ajang berbagi inspirasi atas raihan prestasi peserta didik yang telah dicapai selama satu tahun terakhir.
(REL/RZD)