Donald Trump Desak Facebook Pulihkan Akunnya

Donald Trump Desak Facebook Pulihkan Akunnya
Papan reklame seluler, yang digunakan kelompok aktivis Accountable Tech, terlihat di luar kantor pusat Meta pada 17 Januari 2023 di Menlo Park, California. (Getty Images Amerika Utara/AFP/Kimberly White)

Analisadaily.com, Washington - Mantan presiden Amerika Serikat, Donald Trump, mendesak Facebook untuk mengaktifkan kembali akunnya setelah dinonaktifkan selama dua tahun.

Raksasa media sosial itu melarang Trump sehari setelah pemberontakan 6 Januari 2021, ketika massa pendukungnya mencoba menghentikan sertifikasi kekalahan pemilihannya dari Joe Biden dengan menyerbu US Capitol di Washington.

Mantan bintang reality TV itu telah menghabiskan waktu berminggu-minggu dengan mengklaim pemilihan presiden telah dicuri darinya dan dia kemudian dimakzulkan karena menghasut kerusuhan.

Pengacara Trump, Scott Gast, mengatakan dalam sepucuk surat kepada perusahaan induk Facebook Meta, yang diperoleh AFP, bahwa larangan itu secara dramatis mendistorsi dan menghambat wacana publik.

Dia meminta pertemuan untuk membahas pengembalian segera ke platform Trump, di mana dia memiliki 34 juta pengikut, dengan alasan statusnya sebagai pesaing utama untuk nominasi Partai Republik pada tahun 2024 membenarkan penghentian larangan tersebut.

"Kami juga percaya pelarangan lanjutan pada dasarnya merupakan upaya yang disengaja perusahaan swasta untuk membungkam suara politik Tuan Trump," tulis Gast dilansir dari AFP dan Channel News Asia, Kamis (19/1).

Sebuah komite kongres AS merekomendasikan pada bulan Desember agar Trump dituntut atas perannya dalam serangan Capitol. Akun Twitter-nya, yang memiliki 88 juta pengikut, juga diblokir setelah kerusuhan, membuat Republikan berusia 76 tahun itu berkomunikasi melalui platformnya sendiri, Truth Social, di mana dia memiliki kurang dari lima juta pengikut.

Facebook yang berbasis di California mengatakan akan meninjau larangan Trump pada 7 Januari, setelah dua tahun berlalu.

"Kami akan mengumumkan keputusan dalam beberapa minggu mendatang sejalan dengan proses yang kami buat." kata perusahaan itu kepada AFP pada hari Rabu (18/1).

Kemenangan mengejutkan Trump pada tahun 2016 dikreditkan sebagian karena pengaruhnya terhadap media sosial dan jangkauan digitalnya yang sangat besar.

Pemilik Twitter baru Elon Musk mengaktifkan kembali akun Trump November lalu, beberapa hari setelah taipan itu mengumumkan keputusannya untuk mencalonkan diri lagi di Gedung Putih. Dia belum memposting.

(CSP)

Baca Juga

Rekomendasi