Gubernur Sumatera Utara, Edy Rahmayadi, mendampingi Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo meresmikan dua Terminal Tipe A di Amplas Medan dan Tanjung Pinggir di Kota Pematang Siantar, Kamis (9/2) (Analisadaily/Istimewa)
Analisadaily.com, Medan - Gubernur Sumatera Utara, Edy Rahmayadi, mendukung penuh permintaan Presiden Joko Widodo mengubah citra terminal banyak preman, apalagi terminal bus sangat dibutuhkan bagi masyarakat saat ini.
Beberapa terminal di Indonesia termasuk di Sumut masih identik dengan preman dan kotor. Setelah dibangun dengan desain modern dan fasilitas yang baik, citra banyak preman dan kotor tersebut diharapkan bisa hilang.
“Kita sebagai Pemerintah Sumatera Utara, bersama Forkopimda akan mendukung penuh keinginan Presiden mengubah citra terminal banyak preman dan kotor, ini untuk kenyamanan masyarakat kita sangat banyak memanfaatkan moda transportasi bus, karena itu harus aman dan nyaman,” kata Edy di Jalan Panglima Denai, Medan, Kamis (9/2).
Jumlah penumpang rata-rata Terminal Tipe Amplas per tahun menurut data Kementerian Perhubungan sekitar 85.271 penumpang. Terminal Amplas melayani 32 trayek Angkutan Antar Kota Antar Provinsi (AKAP) dengan 602 armada, Angkutan Kota Dalam Provinsi (AKDP) ada 25 trayek dengan 295 armada kemudian 3 trayek angkutan kota (Angkot) dan 2 trayek Trans Metro Deli.
Sementara itu, Terminal Tipe A Tanjung Pinggir per tahunnya melayani 35.690 penumpang untuk 14 trayek AKAP dengan 58 Armada, 20 trayek AKDP dengan 38 armada dan 17 trayek angkot. Oleh karena itu, Edy Rahmayadi mengajak seluruh masyarakat bersama-sama menjaga Terminal Amplas dan Tanjung Pinggir sehingga fasilitas ini terus bisa dinikmati.
“Ini milik kita bersama, fasilitasnya kita yang menikmati, jadi saya harap kita bisa terus menjaga bersama fasilitas ini dan juga mengembangkannya untuk meningkatkan perekonomian di sekitar terminal,” kata Edy.
Joko mengatakan terminal yang kotor dan banyak preman membuat masyarakat enggan menggunakan transportasi bus. Padahal transportasi massal bus menurutnya menjadi solusi kemacetan di kota-kota besar di luar Jakarta.
“Fasilitas yang namanya terminal bus, (harus) yang baik, yang bersih, yang nyaman, tidak seperti terminal-terminal yang lalu-lalu, kotor, banyak premannya. Siapa yang mau naik bus, kalau hal tadi masih terjadi,” kata Jokowi.
Joko Widodo berharap setelah kedua terminal ini resmi dibuka bisa memberikan layanan terbaik untuk masyarakat. Selain itu, dengan fasilitas yang baik, tumbuh budaya menggunakan angkutan massal bus di masyarakat Sumut dan sekitarnya.
“Saya harapkan setelah dibuka betul-betul memberikan layanan terbaik kepada masyarakat,” kata Jokowi.
(JW/CSP)