"Saya dan seorang pria bernama Quinton Fortune, rekan satu tim lainnya, sering menertawakannya," kata Rio dalam wawancara untuk program 'Kyle & Jackie O', yang disiarkan di radio Inggris Kiss, Jumat pekan lalu dilansir dari Marca.

"Dia jauh lebih muda dari kami saat itu. Mungkin itu hampir menggertak, tapi kami hanya berusaha membangun ketangguhan itu, ketangguhan itu," sambungnya.

Kedua pemain saling berhadapan hampir setiap pagi di pingpong, dengan Ferdinand lebih sering menang. Ronaldo, yang saat itu masih remaja, sering merasa frustrasi saat kalah dari Rio, menunjukkan betapa kompetitifnya dia di dalam dan di luar lapangan.

"Itu adalah saya dan dia, No. 1 dan No. 2, seperti Roger Federer dan Rafael Nadal. Dia hampir menangis dan semua itu, dia sangat kompetitif," kenangnya, mencatat Ronaldo terkadang menangis, yang menjelaskan betapa kompetitifnya dia bahkan dalam permainan yang tidak berarti.

Ferdinand mengatakan skuad Setan Merah dulu mengolok-olok Cristiano karena begitu kompetitif dan tidak tahu bagaimana menerima kekalahan.

"Kami dulu bermain (tenis meja), setiap hari, sebelum latihan, sebagai bagian dari pemanasan, saya biasa memukulnya dari ujung ke ujung," lanjut mantan pemain internasional Inggris itu, menurut 'Daily Star'.

"Dia bahkan sampai memukuliku," ucapnya.

Mantan pemain internasional Inggris itu juga percaya sesi tenis meja kompetitifnya bisa memecahkan rekor jika disiarkan melalui internet, seperti yang normal di zaman sekarang ini.

"Dia mengalahkan saya, itu saya dan dia peringkat satu dan dua. Sungguh, jika mereka menayangkannya di TV, itu akan memecahkan rekor," kata bek itu.

Ronaldo dan Ferdinand berbagi ruang ganti di Old Trafford selama enam tahun dengan Manchester United selama mantra pertama Portugis di klub, dari 2003 hingga 2009.

(CSP)