“Saya berharap para petugas memberikan pelayanan kepada jemaah haji sepenuh hati sebagaimana pelayanan kepada orang tua sendiri,” ucapnya.

Penekanan ini disampaikan dihadapan 1.200 PPIH Arab Saudi saat pembukaan Bimtek Terintegritas dengan Kementerian Kesehatan di Asrama Haji Pondok Gede Jakarta, Rabu (12/4).

Kata dia, pelaksanaan haji tahun ini beda dengan tahun sebelumnya. Di mana jamaah haji hanya sekitar 105.000 kurang dari 50 persen dari kuota normal jemaah haji sekarang yakni 221.000, di antaranya 203.320 jemaah reguler dan sisanya jemaah haji khusus.

“Tentu ini bukan tugas mudah berbeda dalam mengelola jemaah haji yang 100.000 dan jemaah haji yang 221 ribu. Maka di sini diperlukan bukan hanya keterampilan atau kemampuan saja, tapi juga hati sebagaimana tadi disampaikan,” ucapnya.

Apalagi tahun ini pelaksanaan pelayanan haji yang dikhususkan, dengan tegline memberikan pelayanan terbaik kepada jamaah haji lansia atau istilahnya ramah lansia. Tentu jemaah-jemaah yang berusia lanjut ini akan sangat rentan terhadap tuntunan dalam beribadah.

“Apalagi kita tahu tahun ini di Saudi masih panas, sama seperti tahun lalu yakni 48 derajat celsius.

Untuk itu kesadaran saudara sebagai petugas sangat kami hormati, tetap semangat bekerja melayani jemaah apalagi saudara bertugas sebagai duta Indonesia di Arab Saudi,” sebutnya.

Sebelumya, Dirjen PHU Kemenag RI Hilman Latief melaporkan kegiatan bimbingan teknis PPIH Arab Saudi 1444 Hijriah/2023 terintegrasi dengan Kementerian Kesehatan PPIH Arab Saudi tahun 1444 Hijriah dilaksanakan mulai tanggal 11 sampai 16 April 2023.

Sementara Bimtek kompetensi dilaksanakan bertujuan untuk meningkatkan koordinasi antar bidang layanan harmonisasi dan sinergitas layanan antara petugas. Bimtek terintegrasi ini juga bertujuan untuk menyatukan visi dan misi PPIH, termasuk di dalamnya kesehatan.

(KAH/RZD)