Ketua PDI Perjuangan Sumut Rapidin Simbolon saat berdiskusi dengan pedagang monza. (Analisadaily/Istimewa)
Analisadaily.com, Medan - Secara Umum PDI Perjuangan tidak menentang kebijakan larangan menjual barang Monza atau pakaian bekas import yang telah ditetapkan oleh pemerintah pusat, akan tetapi DPD PDI Perjuangan Sumut meminta kepada pihak terkait agar mengimplementasikannya secara adil dengan memperhitungkan aspek kemanusiaan.
Hal itu diungkapkan oleh Ketua DPD PDI Perjuangan Sumut Drs. Rapididn Simbolon yang didampingi oleh Ketua DPRD Sumut Baskami Ginting, Anggota DPRD Sumut Sugianto Makmur dan Anggota DPRD Kota Medan Hendri Duin, saat menerima audiensi pedagang kecil pakaian bekas import di Kantor DPD PDI Perjuangan Sumut pada Kamis (20/4/2023).
“Kenapa pertimbangan aspek kemanusiaan penting, karena pedagang kecil bukanlah pemain inti dari beredarnya monza di Medan, mereka hanya pemain kecil yang menggantungkan nasibnya dengan berdagang seadanya, jadi kalau ada penangkapan dan penyitaan tentu berimbas pada kehidupan mereka termasuk anak dan keluarga lainnya, kan kasihan kalau begitu ceritanya,” ungkap Ketua DPD PDI Perjuangan Sumut Drs. Rapididn Simbolon.
Kalau mau selesaikan kata Rapidin, selesaikan pemain besarnya dulu, agar jangan seolah-olah hukum tumpul ke atas dan tajam ke bawah.
“Ini yang menjadi perhatian kita, bagaimanapun mereka masyarakat kita yang memiliki hak untuk hidup tenang, jangan mau jualan malah di
uber-uber aparat, mau jualan takut, kan kasian, akhirnya akibat monza malah terjadi tragedi kemanusiaan,” imbuh Rapididn.
Untuk itu ungkap Rapidin, dirinya sudah memberikan instruksi kepada Tiga Pilar Partai untuk melakukan langkah-langkah yang diperlukan agar larangan penjualan barang bekas import tidak sampai menimbulkan tragedi kemanusiaan.
“Kita tahu masyarakat kecil yang bergantung pada sektor ini sangat banyak, perlu langkah konkret agar mereka tetap bisa hidup, jangan hanya dilarang tapi tidak diberi solusi, ini fatal menurut saya, dan kita mengimbau kepada pihak terkait agar jangan asal main hantam saja. Gunakan pendekatan humanis agar tidak terjadi gejolak,” pungkas mantan Bupati Samosir tersebut.
(BR)