Aksi HMI Cabang Medan terkait polemik Piala Dunia U-20. (Analisadaily/Istimewa)
Analisadaily.com, Medan - Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Medan mendesak Ketua PSSI Erick Thohir dicopot dari jabatannya karena dianggap tidak mampu menjadi penanggungjawab pelaksanaan Piala Dunia U-20 beberapa waktu lalu, sebab kekecewaan akan kegagalan pelaksanaan perhelatan ini menimbulkan polemik di tengah masyarakat.
"Masyarakat merasa kecewa dengan hal tersebut walaupun banyak polemik yang terjadi antara pro dan kontra," ucap Kabid PPD HMI Cabang Medan Ahmad Fuadi Nasution dalam pernyataannya kepada Analisadaily.com, Senin (8/5).
Diketahui dana APBN yang disediakan untuk mempersiapkan perhelatan tersebut sebesar Rp675 miliar dengan deskripsi, Rp500 miliar dianggarkan untuk persiapan timnas serta penyelenggaraan acara dan Rp175 miliar untuk renovasi stadion yang akan dijadikan venue piala dunia U-20.
"Kami menilai hal ini membuat kerugian yang besar bagi negara dan satu ke sia-siaan yang sangat terlihat jelas," tegasnya.
Masyarakat yang ingin tahu bagaimana Laporan Pertanggungjawaban akan hal ini mulai bersuara di berbagai platform baik media sosial maupun cetak. Penggelontoran dana yang besar namun pagelaran gagal dilaksanakan, masyarakat tidak tahu bagaimana kelanjutannya.
Keterbukaan informasi publik yang dilandaskan UU No 14 tahun 2008 menjadi dasar masyarakat ingin tahu tentang Laporan Pertanggungjawaban pelaksanaan Piala Dunia U-20 ini.
"Maka dari itu kami meminta pertanggungjawaban pak Erick Thohir sebagai Ketua Umum PSSI. Kami juga meminta KPK agar memeriksa Pak Erick Tohir atas kerugian besar yang dialami negara ini, jika ternyata ada penyelewengan dan ketidakterbukaan atas hal ini maka kami menduga ada permainan di sini," ucap Ahmad.
Preseden yang buruk akan kinerja Erick Thohir sebagai Ketua Umum PSSI juga menimbulkan stigma negatif di masyarakat.
"Maka dari itu kami meminta kepada Presiden RI agar mencopot Erick Thohir dari jabatannya sebagai Ketua Umum PSSI. HMI Cabang Medan akan melihat perkembangan dalam beberapa waktu ini jika tidak ada perkembangan terkait hal ini maka kami akan turun ke jalan melakukan aksi," tegas Ahmad.
(BR)