Edi Surahman dan Frans Dante Ginting saat mengomentari pembangunan Lapangan Sepakbola di Siosar (Analisa/nirwansyah sukartara)
Analisadaily.com, Medan-Pembangunan Lapangan Sepakbola yang dibangun Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Provinsi Sumatera Utara (Sumut) di Siosar, Karo dinilai tidak efisien. Dana sudah habis puluhan miliar, tapi lapangan tersebut hanya bisa digunakan untuk latihan.
Demikian dikatakan Komisi E DPRD Sumut, Edi Surahman Sinuraya, Selasa (16/5). Ia menyebutkan bahwa lapangan untuk atlet PON latihan tersebut kondisinya miring, sehingga dinilai tidak efektif.
"Dana puluhan miliar habis, tapi sampai hari ini belum bisa digunakan. Itu hasil tinjauan kami kemarin ke Siosar lapangannya itu miring. Jadi tidak bisa dipakai," ujarnya anggota dewan dari Fraksi Golkar tersebut.
Lebih lanjut ia mengatakan bahwa lapangan sepakbola itu dianggarkan Rp11,6 miliar. Namun dilihat dari sisi sudut utara, selatan, timur, barat, kondisinya tidak sejajar.
Kalau pun lapangan itu diperbaiki, maka katanya harus menambah anggaran lagi. Padahal hanya untuk latihan saja. Karena pembukaan sepakbola lokasinya di Aceh. Sementara Sumut hanya kebagian penutupan saja.
"Sayang saja jadinya. Harusnya Pemprov Sumut bisa menggunakan anggaran itu lebih efisien lagi," sebutnya.
Ia juga berharap sebenarnya lapangan sepakbola yang dibangun bersamaan dengan wisma atlet tersebut dapat digunakan menjelang pelaksanaan PON pada 2024 nantinya.
"Tapi kita lihat bahwa wisma atletnya juga belum bisa digunakan. Ini Pemprov Sumut masih mengajukan anggaran Rp3 miliar lagi untuk pemasangan keramik," katanya.
Ia pesimis semuanya bisa dikerjakan dengan baik. Apalagi PON 2024 semakin dekat, tapi venue yang digunakan sampai hari ini belum ada menunjukkan perkembangan pembangunan yang baik.
"Bulan depan kami juga akan berkunjung ke 9 kabupaten/kota untuk melihat juga kesiapannya untuk PON. Karena pelaksanaan PON juga dibagi ke beberapa kabupaten/kota.
Menambahkannya anggota DPRD Sumut dari Fraksi Golkar lainnya, Frans Dante Ginting mengatakan bahwa laporan masyarakat di Karo mereka juga kecewa dengan pembangunan wisma atlet dan lapangan sepakbola tersebut.
"Dengan anggaran puluhan miliar, tapi pembangunannya seperti itu. Saya yang merupakan dari daerah pemilihan Karo dan masyarakat cukup kecewa. Saya minta agar instansi terkait bisa memeriksa ini," ujar Frans Dante.
(NS/BR)