Tim WCU USU Jalin Kerjasama dengan Universitas Sains Malaysia

Tim WCU USU Jalin Kerjasama dengan Universitas Sains Malaysia
Tim peneliti WCU USU jalin kerjasama dengan Universitas Sains Malaysia (Analisadaily/Istimewa)

Analisadaily.com, Medan - Tim Peneliti World Class University (WCU) Universitas Sumatera Utara (USU), Skema ‘Kluster Keilmuan Bangunan Hijau untuk Mewujudkan Kualitas Lingkungan Perkotaan’ melakukan kunjungan ke Universiti Sains Malaysia dan Penang, Malaysia pada 11 hinng 12 Mei 2023

Tim yang diketuai oleh Hilma Tamiami Fachrudin,ST,M.Sc,Ph.D,GP yang berasal dari Departemen Arsitektur dengan anggota Ir. Rahmi Karolina, ST. MT. IPM. GP yang berasal dari Departemen Teknik Sipil dan Mohammad Dolok Lubis, S.T, M.Sc yang berasal dari Departemen Arsitektur, Fakultas Teknik, USU melakukan Kerjasama penelitian dengan Prof. Dr. Ahmad Sanusi Hassan dari School Housing, Bulding, and Planning, Universiti Sains Malaysia.

Selain menyasar pada IKU 3 Perguruan Tinggi yaitu dosen berkegiatan di luar kampus, program kluster keilmuan ini juga menyasar IKU 2 Perguruan Tinggi yang menjelaskan bahwa mahasiswa mendapat pengalaman diluar kampus. Untuk itu, pada program ini tim mengajak mahasiswa Pascasarjana dari Magister Teknik Sipil yaitu Devi Fahreza,S.T. Pada 10 Mei 2023 tim bertolak ke Penang.

Kemudian pada Kamis, 11 Mei 2023, tim melakukan Focus Group Discussion dengan Prof. Dr. Ahmad Sanusi Hassan mengenai bangunan hijau di Malaysia. Tim juga berkesempatan bertemu dengan Dekan School Housing, Bulding, and Planning, Universiti Sains Malaysia untuk membicarakan kerjasama antar fakultas melalui MoA dan AI.

"Kami sangat menyambut baik kegiatan dari kluster keilmuan tersebut," kata Assoc. Prof. Ts. Dr. Mohd Rodzi Bin Ismail selaku Dekan School Housing, Bulding, and Planning, Universiti Sains Malaysia.

Adapun kerjasama yang akan dilakukan antara lain, join penelitian, join publikasi dan join conference. Pada pertemuan itu Prof. Dr. Ahmad Sanusi Hassan mengajak tim peneliti untuk mengadakan conference bersama yang akan dilaksanakan pada Januari 2024 di Bangkok bersama-sama dengan universitas lain dari Oman dan Thailand.

Selanjutnya tim melakukan Focus Group Discussion bersama Mr. Baylon Tham dari Malaysia Green Building Council. Pada pertemuan itu Prof Sanusi dan Mr. Baylon menjelaskan mengenai pengukuran mengenai bangunan hijau berdasarkan rating tools dari Malaysia Green Building Council dan contoh bangunan hijau yang ada di Malaysia dan Pulau Pinang.

Pada Jumat, 12 Mei 2023, tim melakukan site visit ke bangunan hijau yang ada di Penang. Bangunan pertama yang dikunjungi adalah Paramit Buiding yang terletak di Bukit minyak, Penang, Malaysia. Tim disambut baik oleh Mr. Loh Chee Keong selaku Facilities Manager Paramit Building.

Bangunan ini berfungsi sebagai pabrik elektronik dan memiliki konsep desain bangunan dalam hutan. Bangunan ini fokus pada konservasi energi yaitu mengutamakan pencahayaan alami dan sistem pengudaraan yang direncanakan pada lantai bangunan dan AC untuk tetap menjaga suhu ruang pada 22-25 ?C. pengehematan energi yang diperoleh ialah sebanyak 40% dari penggunaan energi normal.

Kemudian tim melakukan kunjungan ke Night Shelter for Homeless yang dibanguan oleh MBPP (Majlis Bandaraya Pulau Pinang). Tim ditemani oleh Mr. Baylon Tham selaku arsitek bangunan tersebut. Bangunan ini diperuntukkan untuk para gelandangan di Pulau Pinang. Bangunan ini mengusung konsep zero energy, zero water dan zero waste. Pencahayaan dan pengudaraan alami dimaksimalkan dengan penggunaan rooster pada bangunan.

Air bekas dari keran (grey water) ditampung dan diolah kembali untuk menyiram tanaman. Kemudian terdapat penampungan air hujan (rainwater harvesting) yang akan digunakan kembali untuk flush toilet. Sampah pada bangunan ini dikumpulkan dan diolah Kembali untuk menjadi kompos.

Hilma mengatakan bahwa berdasarkan Focus Group Discussion dan Site Visit yang telah dilakukan, tim Kluster Keilmuan Bangunan Hijau untuk Mewujudkan Kualitas Lingkungan Perkotaan, USU berharap ini akan menjadi dasar untuk lebih meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai pentingnya bangunan hijau di Kota Medan dan Indonesia serta dalam rangka mendukung komitmen Indonesia mencapai Net Zero Emission sebesar 43% hingga tahun 2030.

"Bangunan hijau akan memberikan manfaat bagi pengguna bangunan khususnya dan dampak terhadap kualitas lingkungan pada perkotaan secara umum," katanya, Jumat (19/5).

(JW/CSP)

Baca Juga

Rekomendasi