Yang dulunya penghubung 2 kota suci ini hanya bisa dilalui menggunakan bus, sejak 2018 secara resmi kereta api cepat digunakan baik untuk penumpang umum dan jemaah umrah dan haji.

Otomatis dengan jalur ini naik bus yang tadinya memakan waktu enam jam, kali ini relatif singkat sekitar 2 jam.

Tim MCH Daker Bandara yang mencoba menjajal kereta api cepat ini, Muslim Pasaribu mengungkapkan pengalaman saat dimintai keterangan, Jumat (9/6).

Menurutnya terasa singkat dan nyaman dengan adanya kereta api penghubung 2 kota suci tersebut.

“Tak terasa, sudah sampai didalamnya sangat nyaman, apalagi selama dalam perjalanan juga terlihat pemandangan yang indah, selain hamparan padang pasir juga gunung-gunung yang Indah”, jelas Muslim.

Lebih lanjut ia menjelaskan, tim berangkat dari stasiun kereta cepat Madinah Haramain, di distrik Al Hadra yang berjarak ± 10 km dari masjid Nabawi.

Tepat Kamis (8/6) pukul 11.00 WAS, sesuai jadwal, kereta melesat. Tak berapa lama, layar informasi di dalam gerbong menunjukkan kecepatan kereta mendekati 300 km/jam.

Jika lapar atau haus, ada 1 gerbong khusus yang menyediakan cemilan ringan dan minuman.

“Segelas Kopi Americano yang saya pesan, harganya 12 Riyal atau kira-kira Rp 48 ribu.

Belum bosan menatapi hamparan gurun dan bukit-bukit batu yang gagah menjulang sambil menyeruput kopi pahit, kereta sudah tiba di stasiun bandara internasional Jeddah. Lagi-lagi waktu perjalanannya persis sesuai estimasi 1 jam 48 menit,” ungkapnya.

Dari berbagai sumber diperoleh, Haramain High Speed Railway diresmikan pada 2018, melayani rute sejauh 450 Kilometer yang menghubungkan 2 kota suci, Mekkah ke Madinah dan sebaliknya, serta berhenti di Jeddah.

Kereta cepat melewati 5 stasiun sepanjang rute Mekkah-Madinah, yakni Stasiun Makkah, Stasiun Jeddah, Stasiun Bandara King Abdul Aziz, Stasiun Kota Ekonomi Raja Abdullah dan Stasiun Madinah.

Pemesanan tiket dapat dilakukan secara online di laman resmi Haramain High Speed Railway https://sar.hhr.sa/timetable# atau lewat aplikasi HHR Train.

Pilih lokasi keberangkatan, tujuan dan tanggal perjalanan, lalu klik tombol search. Muncul jadwal perjalanan yang bisa dipilih sesuai keperluan, lengkap dengan tanggal, jam, dan harga tiket.

Harganya bervariasi. Untuk kelas ekonomi di kisaran 125 Riyal hingga 200 Riyal atau sekitar Rp 500 ribu hingga Rp 800 ribu. Sedangkan tiket kelas bisnis dibanderol mulai dari 330 Riyal atau Rp 1,3 juta.

Setelah memilih jadwal perjalanan yang diinginkan, Anda diminta melengkapi data diri, termasuk dokumen paspor untuk penumpang internasional.

Selanjutnya tinggal membayar, dengan memasukkan detail kartu kredit atau kartu debit. Setelah pembayaran dikonfirmasi, tiket langsung dikirim melalui email.

Meski harganya tak murah, tapi pengalaman menaiki 'jet darat' Saudi ini sangat layak dicoba.

(KAH/RZD)