Pantai tersebut cukup indah, sebab selain bentuknya seperti tudung saji, letaknya persis berhadapan dengan Pulau Berhala, namun keberdaan pantai tersebut habis musnah karena diambil pasirnya pada tahun 80-an sampai 90-an yang katanya dibawa ke Surabaya.

Sekarang hanya tinggal jalur pantai, namun jalur pantai ini sudah habis dihantam abrasi oleh air laut yang setiap hari menghempas. Selama 40 tahun pantai dimaksud diterpa abrasi sudah memakan 1,5 Km, sehingga menjadi lautan.

“Selama 40 tahun diterpa abrasi, mulai Dusun I sampai Dusun III Desa Bagan Kuala ini sudah terjadi abrasi lebih kurang 1,5 Km,” kata Kepala Desa Bagan Kuala, Syafril, Selasa (4/7).

Menurut Syafril, sembari menunjukan sumur yang terletak jauh ke tengah dari bibir pantai itu, dulunya pantai ini jauh ke tengah dengan pasir putih yang indah, tapi sekarang pantai ini habis dikikis ombak dan hanya tinggal sekitar 50 meter lagi dari jalan umum menuju kawasan Ibu Kota Desa Bagan Kuala.

“Karena terus menerus dihantam abrasi sangat dikhawatikan beberapa tahun ke depan rumah-rumah penduduk yang berada di Dusun I ini akan habis disapu ombak, apabila tidak ditangani secepatnya,” ucap Syafril.

Disinggung rencana Pemkab sergai untuk merelokasi rumah warga yang berada di Dusun I, masih terkendala masalah tanah yang menjadi tempat rekolasi dimaksud, sebab banyak orang yang mengaku tanah tersebut milik mereka, tapi ketika ditanya suratnya mereka tidak bisa memperlihatkan.

“Namun pada tahun 2024 kita akan membuat dan mematok tanah dimaksud untuk diberikan hak pakai kepada warga untuk membangun rumah di tanah tersebut, supaya masyarakat tidak menjadi korban,” tandasnya.

(BAH/RZD)