Taif Negeri Subur (Analisadaily/Kali A Harahap)
Analisadaily.com, Taif - Tim Media Center Haji (MCH) Arab Saudi, berkesempatan mengunjungi kota Taif. Kota yang dijuluki daerah dingin sekitaran Arab Saudi ini ternyata banyak dikunjungi jemaah haji maupun umrah, pasca puncak haji Arafah Muzdalifah, dan Mina (Armuzna).
Selain menikmati indahnya alam kota ini, sekaligus menyempatkan berziarah ke makam ulama besar Abdullah Ibnu Abbas, salah satu sahabat Nabi Muhammad SAW yang juga merupakan periwayat hadis.
Sebelum ke situ, melihat daerah Taif lokasinya terletak sekitar 100 kilometer arah tenggara Kota Mekkah. Meski berjarak tak terlalu jauh, daerah itu memiliki iklim yang berbeda dengan Mekkah dan Madinah. Hal ini karena Taif dataran yang berada di ketinggian sampai 1.500 meter di atas permukaan laut.
Dari Mekkah menggunakan kendaraan ditempuh kurang lebih 1 jam. Jalan mendaki, berkelok-kelok, sepanjang perjalanan disuguhi pemadangan indah, gunung-gunung batu menjulang tinggi dan udara sejuk, samping kiri-kakan jurang terjal, sehingga perlu kehati-hatian.
Namun setibanya di puncak Taif, kelelahan terasa terobati, karena kesejukan, udara setelah sekian lama merasakan suhu panas di atas 42 derajat celsius di Mekkah, Madinah, dan Jeddah.
Seorang jemaah haji, Jasrul Lubis, mengaku takjub akan keindahan Taif. Ia mengaku berkunjung untuk berziarah sekaligus menikmati wisata alam taif yang konon kota dingin wilayah Saudi.
"Kami bersama rombongan ke Taif, berwisata religi, selain ziarah juga mengunjungi objek wisata kota ini. Misalkan, ziarah ke makam ulama besar Ibnu Abbas, melihat tempat penyulingan dan pembuatan parfum, sekaligus kulinernya,” sebutnya, Kamis (13/7).
Ia mengaku terpesona atas keindahan Taif, apalagi saat ini Pemerintah Kerajaan Saudi membangun kota ini sekaligus membuka objek wisata kereta gantung yang melewati gunung-gunung, sehingga dapat melihat keindahan alam Taif.
“Kuliner dan buah-buahan juga tidak kalah banyak, Taif tempat wisata yang tak boleh dilewatkan ketika haji dan umrah,” ujarnya.
Berdasarkan riwayat, pada zaman Nabi Muhammad SAW berdakwah Islam, penduduk kota ini sempat menolak.
Bahkan saat itu kehadiran Nabi Muhammad diusir dan dilempari dengan batu yang saat itu datang bersama sahabatnya, Zaid bin Haritsah, bagain tubuhnya berdarah akibat lembaran batu penduduk Taif.
Atas perbuatan penduduk ini malaikat Jibril yang ketika itu geram dan menawarkan untuk mebghancurkan kota Taif dengan melemparkan dua gunung di daerah tersebut.
Namun karena kesabaran dan kemuliaan Nabi Muhammad SAW hal tersebut ditolak, hingga saat ini kota yang subur dan indah dan menerima ajaran Rasulullah SAW.
(KAH/RZD)