Menurut data yang dirilis oleh China Association of Performing Arts (CAPA), total 31.050 pertunjukan komersial dipentaskan di China selama 5 hari libur Hari Buruh tahun 2023, naik 49,1 persen dari periode yang sama tahun 2019 sebelum wabah pandemi COVID-19.

Opera, konser, lakon anak, hingga pertunjukan tari mendapat sambutan hangat dari generasi muda di era pasca pandemi.

Pada tanggal 21 Juli, seniman terkenal dari Tiongkok, Italia, dan Prancis menampilkan arias dari perbendaharaan musik klasik, seperti "The Phantom of the Opera" dan "Romeo and Juliet," di Gedung Opera Shaanxi di kota bersejarah Xi' di Tiongkok barat laut, yang memicu kegembiraan di antara lebih dari 1.000 penonton.

Yang Tian, ??seorang gadis berusia 28 tahun dari Kota Chongqing, China barat daya, menikmati banyak momen menyenangkan bersama temannya di konser musik.

"Pertunjukan ini menampilkan pemeran all-star. Ini menggabungkan solo, duet, paduan suara, dan simfoni. Suara manusia dalam musikal langsung menyentuh hati penonton dan sepenuhnya mengekspresikan sentimen karakter," kata Yang, melansir xinhua, Senin (31/7/2023).

Sebuah laporan tahunan dari CAPA menunjukkan bahwa orang berusia 18 hingga 34 tahun berkontribusi dominan dalam konsumsi pasar seni pertunjukan pada tahun 2022, terhitung lebih dari 76 persen penonton selama tiga tahun berturut-turut.

Yang adalah salah satu kelompok yang tumbuh di China yang bepergian ke kota lain hanya untuk menonton pertunjukan. Dia dulu percaya bahwa opera dan konser begitu tinggi sehingga tidak terjangkau oleh amatir, tetapi sekarang dia sering menjadi pengunjung teater.

"Saat ini, pemuda Tiongkok semakin berpikiran terbuka, dan kami bersedia menjelajahi bidang baru. Kami terkejut menemukan bahwa banyak permainan bagus dari dalam dan luar negeri tidak terikat oleh konvensi," kata Yang.

Ditambahkannya, bahwa harga yang lebih rendah dan pertunjukan yang melimpah telah mendorong pilihan rekreasi baru bagi kaum muda.

Untuk memenuhi permintaan yang terus meningkat akan pertunjukan yang lebih baik dan menarik lebih banyak anak muda, teater Tiongkok telah meningkatkan upaya untuk mengadaptasi opera klasik dan membuat drama baru.

Tahun lalu, tarian puitis berjudul Perjalanan Lukisan Pemandangan Legendaris menduduki puncak box office nasional pasar seni pertunjukan. Terinspirasi oleh mahakarya lukisan kuno bernama Panorama Pegunungan dan Sungai dari Dinasti Song (960-1279), karya ini menghidupkan pesona estetika tradisional Tiongkok dengan cara yang hidup.

Zhu Yizhang, seorang produser opera dengan Shaanxi Opera House, mengatakan rata-rata kehadirannya mencapai 77,38 persen dari Maret hingga Juni.

"Pada bulan Mei, kami bekerja sama dengan China National Opera House untuk menampilkan 'La Traviata' dan lebih dari 2.000 tiket terjual habis dalam waktu 30 menit," kata Zhu yang juga mengakui bahwa dia merasakan antusiasme penonton muda yang mendalam dari pertunjukan yang lebih cepat dari pemulihan yang diharapkan.

Setelah Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata China mengumumkan pada bulan Maret bahwa mereka akan kembali menerima aplikasi untuk pertunjukan komersial yang melibatkan rombongan dari luar negeri, banyak grup musik internasional telah kembali ke panggung China.

Ini adalah kedua kalinya penyanyi opera Italia Chiara Di Bari tampil di atas panggung di Tiongkok.

"Saya cukup terharu untuk tampil di China setelah 17 tahun dan melihat teater itu sekali lagi dipadati pecinta opera," katanya.

Dia terkejut dengan apresiasi estetika yang meningkat dari penonton muda.

"Mereka memiliki kepekaan membaca nyanyian dan akting dengan selera yang baik secara umum. Tampil untuk mereka adalah suatu kesenangan," akunya.

Dalam pandangan Zhu, seringnya pertukaran antara seniman Tiongkok dan asing membuktikan potensi besar pasar seni pertunjukan Tiongkok.

"Untuk generasi muda, teater telah berkembang menjadi salah satu resor favorit untuk bersantai dan rekreasi. Saya cukup yakin dengan prospek cerah pasar seni pertunjukan," pungkas Zhu.

(DEL)