Dosen UMA-Pancabudi saat menggelar Penyulahan Entrepreneur di Masjid Al Qohhar Sunggal (Analisa/istimewa)
Analisadaily.com, Medan- Para dosen dari dua universitas di Kota Medan yakni Universitas Medan Area dan Universitas Panca Budi melaksanakan sosialisasi untuk menjadi entrepreneur dengan digitalisasi kepada para pemuda di lingkungan Desa Sunggal Kanan beberapa waktu lalu.
Sosialisasi ini difokuskan untuk pemuda Masjid AL-Qohhar yang beralamat di Jalan Setia Bangun Dusun IV Desa Sunggal Kanan Kecamatan Sunggal Kabupaten Deliserdang.
Thezar Fiqih, salah seorang tenaga pengajar dari Universitas Medan Area berharap sosialisasi ini dapat membangun minat dari para pemuda di Indonesia khususnya di Desa Sunggal Kanan untuk menjadi seorang wirausahawan.
"Kegiatan berdagang di era sekarang ini tidak akan bisa disamakan dengan keadaan di masa lalu yang belum mengenal adanya internet. Internet sangat membantu pedagang dalam mengenalkan, menjual dan mendistribusikan barang dagangannya," kata Thezar.
Lebih lanjut ia mengatakan bahwa para pedagang yang memiliki kelebihan dengan menggunakan internet atau digitalisasi dapat mengakses para pembeli yang berada jauh dari jangkauannya.
"Bukan hanya yang berada di sekitar kita, sehingga jumlah pembeli berkemungkinan akan bertambah banyak” katanya.
Menambahkannya, Ahmad Azmi sebagai pemateri sekaligus tenaga pengajar dari Universitas Panca Budi mengatakan di era digitalisasi ini, para pembeli sangat dimudahkan dengan adanya internet.
"Mereka tidak perlu lagi datang ke pasar atau took offline, mereka bisa saja membeli keperluan mereka sambil melakukan aktivitas lainnya, misalkan sambil beristirahat ataupun sambil bekerja, hanya perlu menggunakan handphone atau computer yang terhubung ke internet maka pembelian tersebut sudah bisa terjadi” kata Ahmad Azmi.
Dalam sosialisasi itu, materi juga dibawakan oleh Sucitra Dewi, seorang pengajar di Universitas Medan Area. Menurutnya, Kota Medan menjadi salah satu kota terbesar yang menjadi tempat dilakukannya belanja online, bahkan penetrasi internet di Medan sudah mencapai lebih dari 80%.
Hal ini lah yang membuat para pedagang harus melek dan mampu mengubah gaya berjualannya dan menggunakan media online sebagai tempat berjualan. Belum lagi sekarang ini sudah banyak sekali toko online yang sering dipakai oleh masyarakat dan sangat beragam.
"Maka dari itu ini merupakan tantangan yang nyata bagi pedagang dan dengan umur yang masih belia diyakini bahwa para pemuda BKM Masjid Al-Qohhar seharusnya mampu beradaptasi dengan jauh lebih cepat. Minat untuk berdagang harus dipupuk sedini mungkin, tidak perlu berfikiran bahwa berjualan membutuhkan modal yang besar, hanya perlu niat dan tekad yang kuat, salah satu contoh berdagang yang menggunakan modal yang minim adalah dengan menjadi seorang re-seller, ini mampu membantu para pemuda untuk mencoba memulai bisnisnya sedini mungkin," katanya.
Salah seorang pemuda dari BKM Masjid Al Qohhar sangat mengapresiasi kegiatan yang diadakan akademisi dari Universitas Medan Area dan Universitas Panca Budi tersebut. "Mereka sangat peduli dengan masa depan anak-anak generasi penerus. Ditambah lagi sesuai dengan agam Islam, kita diajarkan untuk berdagang, sehingga acara ini sangat kami dukung untuk dilaksanakan” ujar salah satu pengurus BKM.
(NS/BR)