Lima Fakta Tren Girl's Dinner yang Viral di TikTok (detikcom)
Analisadaily.com, Jakarta - Pola makan malam girl's dinner belakangan jadi tren di TikTok. Pola makan ini menuai kontroversi karena membahayakan kesehatan. Ini penjelasannya.
Belum lama ini viral tentang pola makan Tiffany's plate yang diklaim dapat menurunkan berat badan. Setelah itu, ada lagi tren pola makan di TikTok yang disebut girl's dinner.
Tren girl's dinner berawal digagas oleh pengguna TikTok bernama Olivia Mahe. Dalam videonya ia memperlihatkan menu makan malam yang terdiri dari protein, sayuran, dan pati.
Pilihannya ada mulai dari buah, keju cheddar, daging asap, biskuit, dan buah zaitun. Olivia melabeli menu makan malamnya tersebut sebagai menu makanan minim usaha atau praktis.
Berikut fakta-fakta terkait tren Girl's Dinner, seperti yang dilansir dari detikcom, Rabu (23/8/2023):
1. Menjadi Kontroversi
Pola makan yang dinamai sebagai girl's dinner ini kemudian menjadi tren di TikTok. Bahkan tagar #girlsdinner telah ditonton lebih dari 534 juta kali. Banyak juga pengguna TikTok lainnya yang mengikuti tren ini.
Namun sayangnya, tren ini mulai berubah konsep mulai dari menu makan malam minim usaha menjadi minim nutrisi. Netizen yang mengikuti tren ini cenderung memilih menu rendah nutrisi.
Misalnya ada netizen yang memilih menu, seperti popcorn, minuman soda, biskuit, perman, hingga burger. Karenanya, sejak itulah tren ini ramai menuai kontroversi
2. Pro dan Kontra Girl's Dinner
Ahli gizi Bari Stricoff mengatakan bahwa girl's inner ini menjadi populer karena mudah dilakukan dan sering kali pilihan menunya lebih terjangkau.
"Ini praktis, bagi orang yang sudah lelah bekerja akan teratasi dengan tren ini dibandingkan menyiapkan resep dan memasaknya di dapur," ujar Bari.
Lantas apakah tren girl's dinner ini menyehatkan? Menurut Bari, itu tergantung dengan menu yang dipilih. Jika menunya minim nutrisi tentu saja jadi tidak menyehatkan.
"Sangat mudah untuk membuat girl's dinner dengan menu seimbang. Kamu bisa pilih hummus, sayuran, acar, telur rebus, dan keju," kata Bari lebih lanjut.
Sementara itu, jika menu yang dipilih adalah yang rendah nutrisi, seperti keripik, burger, biskuit, soda, maka bisa meningkatkan risiko penyakit obesitas, kanker, dan depresi.
3. Bagaimana dengan Girl's Dinner yang Asli?
Tren girl's dinner yang asli yakni menyertakan menu-menu, seperti buah, keju cheddar, daging asap, biskuit, dan buah zaitun. Menurut ahli gizi Jenna Hope, menu ini pun perlu diperhatikan.
Misalnya pada penggunaan zaitun, pilihan ini bisa jadi baik karena zaitun bersifat anti radang dan kaya akan antioksidan. Buah dan sayuran pun baik karena dikemas dengan vitamin dan serat.
"Sayangnya tren ini ada menu yang tinggi lemak jenuh dan garam seperti pada menu daging asap. Selain itu, jika buah dan sayurannya kurang bisa jadi rendah serat juga," tutur Jenna Hope.
4. Efek Samping dalam Jangka Waktu Lama
Jika dikonsumsi sekali-sekali mungkin tidak menjadi masalah. Namun, jika dijadikan pola makan secara teratur bisa meningkatkan risiko kekurangan nutrisi.
Seperti omega-3, kalsium, dan zat besi karena keragaman dan rendahnya jenis makanan padat bernutrisi. Menurutnya, pola makan ini bisa menyebabkan gangguan kesehatan.
"Ini dapat menimbulkan konsekuensi negatif, seperti produksi hormon, suasana hati, kesehatan kulit, pola tidur, fungsi tulang, dan masih banyak lagi," lanjutnya.
5. Tips Girl's Dinner agar Lebih Sehat
Meski begitu, kamu bisa saja membuat tren girl's dinner menjadi lebih sehat dengan pilihan menu-menu yang tinggi nutrisi. Ini bisa menjadi ide menu makan malam ideal.
"Bisa jadi ideal jika pilihan menunya memiliki gizi yang seimbang yang mencakup, protein, lemak, karbohidrat, dan serat," ujar ahli gizi Bari.
Untuk protein kamu bisa memasukkan tuna, telur rebus, dan kacang-kacangan. Pilihan menu ini akan membuat perut terasa kenyang lebih lama.
Untuk buah dan sayuran kamu bisa memilih apapun mulai dari wortel, mentimun, paprika, seledri, apel, beri, dan lainnya. Asalnya porsinya tidak kurang.
"Jangan lewatkan juga lemak sehatnya. Kamu bisa menambahkan alpukat, kacang-kacangan, dan minyak zaitun. Ini akan membantu menyerap beberapa vitamin larut dalam lemak dan mengurangi lonjakan gula darah," tutupnya.
(DEL)