Ada Kafe Meow di Jalur Gaza: Hiburan Bagi Pecinta Kucing (REUTERS/Mohammed Salem)
Analisadaily.com, Gaza - Terinspirasi oleh kecintaannya terhadap hewan berbulu, Naeema Mea'bed membuka "MEOW Cat Cafe" di Jalur Gaza, dengan harapan dapat memberikan kegembiraan bagi pecinta kucing, sekaligus meningkatkan kesadaran mengenai pemeliharaan hewan peliharaan yang kini semakin populer di wilayah tersebut.
Kafe yang merupakan kafe pertama di Gaza ini seluruhnya bertema kucing, dengan cermin dan vas bunga, serta poster dari 14 kucing penghuni yang dapat diajak bermain oleh para tamu, dewasa bahkan anak-anak.
Pada hari peluncurannya, Minggu, 20 Agustus 2023, antrean panjang pelanggan yang penuh harapan terbentuk, mendorong Mea'bed untuk menyiapkan lebih banyak meja dan kursi untuk keluarga yang membawa anak-anak mereka dalam menikmati pengalaman bermain bersama kucing.
Mea'bed membanderol biaya $1,30 per setengah jam.
Para orang tua bisa duduk dan mengamati anaknya bermain dengan kucing melalui sekat kaca sambil menyeruput kopi.
“Ide ini datang dari kecintaan saya pada kucing sejak kecil dan saya ingin menyebarkannya kepada orang-orang,” kata Mea'bed, dilansir dari Reuters, Jumat (25/8/2023).
Kucing, katanya, adalah "antidepresan alami".
“Banyak orang menyukai kucing tetapi mereka tidak tahu di mana harus memeliharanya atau di mana harus bermain dengannya, jadi saya membuatkan tempat ini untuk mereka, di mana mereka bisa datang, bahagia dan menghilangkan stres mereka, meski hanya lima menit lalu pergi, tapi dengan senang hati," katanya.
Kafe ini sebagian besar merupakan rumah bagi kucing Persia, tetapi juga kucing angora Turki dan kucing hibrida.
Bagi Hala Abu Maghaseeb, 14 tahun, yang sejauh ini belum meyakinkan orang tuanya untuk membelikannya kucing peliharaan, kafe tersebut merupakan kejutan yang menyenangkan selama liburan sekolah musim panasnya.
“Ini proyek yang bagus, saya datang untuk melepaskan stres. Saya suka kucing,” katanya.
Beberapa warga Gaza kurang terkesan, dan berargumen di media sosial bahwa sebagian besar warga terlalu miskin untuk menyambut proyek semacam itu. Namun pengunjung kafe Rewa Abdel-Hadi, 20 tahun, membelanya.
“Kucing adalah makhluk yang hidup bersama kita dan merasakan ketakutan, kelaparan, dan kemiskinan. Memiliki orang yang merawat mereka adalah ide yang bagus,” katanya.
(DEL)