Dandim 0208/AS, Letkol Inf Muhammad Bassarewan, melalui Dan Unit, Letda Inf R Damak mengatakan, amunisi yang diterima ini adalah amunisi peninggalan zaman dulu.

"Ini bentuk kepercayaan masyarakat terhadap TNI, sehingga amunisi yang ditemukan ini langsung diserahkan kepada TNI khususnya Kodim 0208/AS," kata Letda Inf R Damanik, Selasa (19/9).

Adapun jenis amunisi yang diterima Kodim 0208/AS yakni 3 butir amunisi SMB Kaliber 62 milimeter, 30 butir amunisi SP1 Kaliber 6 milimeter, 65 butir amunisi pistol PN Kaliber 9 milimeter, dan Pistol Cis RB dalam kondisi rusak berat.

Letda R Damanik juga menyebutkan, penyerahan amunisi tersebut dari masyarakat kepada pihak Kodim 0208/AS adalah merupakan hasil pembinaan teritorial yang dilaksanakan secara terus menerus dan terwujudnya kemanunggalan TNI dengan rakyat.

"Kami berharap kedepannya masyarakat akan tidak ragu-ragu menyerahkan barang barang milik TNI yang ditemukan oleh masyarakat," harapnya.

Amunisi yang diserahkan masyarakat kepada Kodim 0208/AS merupakan keperdulian masyarakat, karena melihat sebelumnya ada masyarakat yang menyerahkan satu pucuk senjata api kepada Kodim 0208/AS sehingga masyarakat merasa antusias.

Amunisi dan peluru yang ditemukannya, adalah sejarah dan diduga amunisi itu milik eks oknum Partai Komunis Indonesia (PKI ) yang terbunuh dan dibuang ke sungai pada 1965 lalu.

"Profesi saya sebagai pengepul barang antik yang saya tekuni sejak 6 tahun, tidak hanya menemukan peluru saja, emas murni berbentuk cincin, bahkan uang benggol yang berlaku khusus di Asahan tahun 1888 ada. Sehingga seluruh ruangan gudang saya jalan Sumantri Kisaran Timur, saya jadikan tempat galeri barang antik," tandasnya.

(ARI/RZD)