Presiden Brasil Luiz Inacio Lula da Silva memberi isyarat saat upacara pelantikan Presiden Mahkamah Agung yang baru, Roberto Barroso, di Brasilia, Brasil 28 September 2023. (Reuters/Ueslei Marcelino/ File Foto)
Analisadaily.com, Brasil - Operasi pinggul Presiden Brasil Luiz Inacio Lula da Silva berhasil diselesaikan, dan dia sekarang sudah sadar dan sehat. Dia menjalani operasi untuk arthrosis pinggul yang disebabkan oleh kerusakan tulang rawan di kepala tulang paha yang sangat menyakitkan.
Prosedur ini, dengan anestesi umum, bertujuan untuk memulihkan fungsi pinggul kanannya melalui artroplasti, yang melibatkan pengangkatan kepala tulang paha untuk menanamkan prostesis.
"Operasi berjalan lancar dan Lula tidak perlu dirawat di Unit Perawatan Intensif (ICU)," kata salah satu dokternya, Roberto Kalil kepada wartawan dalam konferensi pers dilansir dari Reuters, Sabtu (30/9).
Dia harus dipindahkan ke kamar dalam beberapa jam ke depan. Lula mengatakan ia terus-menerus merasakan kesakitan selama lebih dari setahun, namun hal ini tidak menghentikannya untuk bepergian ke banyak negara sejak ia menjabat pada bulan Januari.
Dia akan tetap di rumah sakit hingga Selasa dan kemudian menghabiskan tiga minggu di kediaman presiden untuk memulihkan diri.
“Saya harus sedikit berhati-hati karena operasinya tampak sederhana, namun fisioterapi dan perawatan khusus sangat penting untuk pemulihan. Saya akan menjaga diri saya dengan baik. Saya sangat optimis," katanya awal pekan ini dalam sebuah wawancara TV.
Lula mengatakan dia baru akan melanjutkan perjalanan kepresidenannya ke luar negeri pada akhir November, ketika dia akan melakukan perjalanan ke Uni Emirat Arab untuk menghadiri pertemuan iklim global COP28.
“Sampai saat itu tiba, saya akan tinggal di sini di Brasilia. Saya tidak akan bisa naik pesawat,” katanya kepada saluran TV pemerintah.
Wakil Presiden Geraldo Alckmin akan mengambil sebagian tugas dan penampilan publik Lula, namun tidak ada rencana baginya untuk menjadi penjabat presiden kapan pun, kata pejabat pemerintah.
Lula mengatakan dia menunda operasi tersebut karena dia ingin menjabat terlebih dahulu dan memimpin negara kembali ke keadaan normal setelah kekacauan politik di bawah pendahulunya, serta memperbaiki reputasi internasional Brasil.
Saya ingin memberitahu seluruh dunia bahwa Brasil telah kembali.
(CSP)