Mengapa Work-life Balance Itu Penting?

Mengapa Work-life Balance Itu Penting?
Ilustrasi Work-life Balance. (Analisadaily/Istimewa)

Oleh: Shalsabilla Shafira, Jihan Sabila, dan Yohara G.M. Tambunan*

Salah satu konflik yang semakin sering dialami banyak pekerja saat ini adalah konflik work-life balance, yang artinya ketidakseimbangan waktu, perhatian, dan pikiran di antara kehidupan pekerjaan kantor dengan kehidupan pribadi. Tujuan utama mencapai work-life balance adalah untuk meraih kesuksesan di tempat kerja dan sekaligus menikmati kehidupan pribadi yang berkualitas dan memuaskan bersama keluarga dan sahabat. Apabila terjadi ketidakseimbangan kehidupan, di mana waktu dan energi terlalu banyak dialokasikan untuk pekerjaan, maka akan muncul dampak negative di seluruh aspek kehidupan. Oleh karena itu, penting mencapai keseimbangan yang tepat antara kesuksesan karier dan kualitas kehidupan pribadi untuk menghindari konsekuensi yang akan merugikan Anda.

Beberapa alasan mengapa penting mencapai keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi.

1. Berdampak Pada Kesehatan Mental

Stres di tempat kerja tak terhindarkan ketika waktu banyak diperuntukkan untuk bekerja tanpa cukup istirahat. Stres menjadi sulit dikendalikan dan berdampak negatif pada kesehatan mental dan kinerja. Penelitian Mental Health America dan FlexJobs menyatakan bahwa 76 persen individu yang stres di tempat kerja akan menganggu kesehatan mental, kecemasan dan depresi meningkat. Penelitian juga membuktikan bahwa fleksibilitas kerja menjadi penentu tercapainya keseimbangan antara kehidupan kerja dan pribadi, serta meningkatkan kesehatan mental karyawan. Faktanya, fleksibilitas kerja yang kaku menimbulkan dua kali lebih potensi mengalami kesehatan mental.

2. Berdampak Pada Kesehatan Fisik

Stres akibat ketidakseimbangan antara kehidupan kerja juga dapat merugikan kesehatan fisik seperti penyakit kardiovaskular, gangguan muskuloskeletal, masalah psikologis, maag, kanker, dan penurunan kekebalan tubuh. Mencapai keseimbangan antara kehidupan pribadi dan pekerjaan tidak hanya mengurangi stres, tapi juga mencegah berbagai penyakit, memiliki kesempatan untuk olahraga dan asupan makanan bergizi.

3. Berdampak Pada Kinerja

Investasi waktu dan energi berlebihan di pekerjaan dapat menurunkan kinerja. Laporan Kesehatan Mental di Tempat Kerja 2021 dari Mind Share Partners menunjukkan stres pekerjaan bisa mengurangi kinerja karyawan hingga 72%, menyebabkan kehilangan delapan hari kerja setiap tahun akibat masalah kesehatan mental. Penelitian terbaru di Kansas Journal of Medicine menyatakan upaya perusahaan mengurangi stres dapat mengotimalka kinerja. Fokusnya adalah pada efektivitas kerja, bukan lamanya waktu bekerja.

  1. Berdampak Pada Hubungan Pribadi
Hasil survei UKG terbaru mencatat bahwa 71 persen responden merasakan stres di tempat kerja mempengaruhi keharmonisan rumah tangga, sementara 29 persen mengklaim bahwa tingkat stres tersebut merugikan hubungan mereka. Jika terlalu terfokus pada pekerjaan, Anda kehilangan waktu bersama orang terkasih. Menemukan keseimbangan antara kehidupan dan pekerjaan memungkinkan Anda meluangkan waktu dengan mereka, tanpa beban pekerjaan, sehingga Anda bisa hadir sepenuhnya dan menikmati momen bersama teman dan keluarga.

5 Tips Untuk Menciptakan Keseimbangan Kehidupan

Menentukan Skala Prioritas

Langkah pertama untuk mencapai work-life balance adalah menentukan prioritas Anda. Hidup dan bekerja memerlukan waktu dan energi, jadi penting untuk mengidentifikasi apa yang benar-benar penting bagi Anda. Apakah itu kesehatan Anda, waktu bersama keluarga, atau mengejar prestasi di kantor? Dengan menentukan prioritas, Anda dapat mengalokasikan waktu dan perhatian dengan lebih efektif.

Meningkatkan Efisiensi Kerja

Salah satu kunci mencapai keseimbangan adalah dengan meningkatkan efisiensi kerja Anda. Cobalah untuk menjadi lebih produktif dalam waktu yang lebih singkat, sehingga Anda memiliki lebih banyak waktu untuk menikmati kehidupan di luar pekerjaan. Mulailah dengan mengevaluasi rutinitas kerja Anda. Identifikasi tugas-tugas yang memakan waktu terlalu banyak dan carilah cara untuk mengoptimalkan proses tersebut.

Menetapkan Batasan Antara Pekerjaan dan Kehidupan Pribadi

Kita sering sulit memisahkan diri dari pekerjaan, terutama dalam era digital yang serba terhubung. Buatlah "zona waktu" yang khusus untuk pekerjaan dan pastikan untuk memberikan ruang bagi kehidupan pribadi tanpa gangguan. Dengan cara ini, Anda dapat menciptakan ruang untuk merayakan momen di luar pekerjaan dan meningkatkan kualitas hidup Anda secara keseluruhan.

Istirahatlah Dengan Cukup

Istiharat bukan hanya tentang tidur malam yang berkualitas, tetapi juga tentang memberi diri Anda istirahat sejenak di tengah rutinitas harian. Cobalah untuk menentukan waktu istirahat yang khusus setiap harinya. Apakah itu 15 menit berjalan-jalan di taman, mendengarkan musik favorit, atau sekadar menikmati secangkir teh. Saat Anda memberikan diri Anda waktu untuk istirahat, Anda memberi kesempatan untuk menyegarkan pikiran dan mengembalikan energi.

Quality Time Dengan Orang Terdekat

Bekerja keras bukanlah alasan untuk melupakan hubungan dengan orang-orang yang kita cintai. Luangkan waktu khusus untuk menghabiskan quality time bersama keluarga dan teman-teman terdekat. Matikanlah ponsel, fokus pada kebersamaan, dan nikmatilah setiap detik bersama. Ini adalah investasi emosional yang tidak ternilai harganya.

Dalam mengejar keseimbangan antara karier dan kehidupan pribadi, penting untuk diingat bahwa setiap langkah kecil menuju keselarasan memiliki dampak besar dalam kehidupan kita. Terapkan dengan konsisten tips yang telah dibagikan, dan jadikan keseimbangan ini sebagai fondasi bagi keberhasilan dan kebahagiaanmu. Ingatlah, kehidupan yang seimbang membawa dampak positif dalam setiap aspek. Selamat mencapai keseimbangan hidup yang harmonis dan penuh makna!

*Penulis adalah mahasiswa Magister Ilmu Manajemen FEB USU atas bimbingan Dosen Prof. Dr. Elisabet Siahaan, SE, M.Ec.

(BR)

Baca Juga

Rekomendasi