3 Paslon Capres-Cawapres (Antara Foto/M Risyal Hidayat)
Analisadaily.com, Jakarta – Calon wakil presiden nomor urut 2, Gibran Rakabuming Raka, dinilai sebagai satu-satunya sosok yang menunjukkan keberpihakannya terhadap generasi muda dalam debat cawapres pada Minggu (21/1). Sebab, hanya Gibran yang meyoroti potensi terbukanya 19 juta lapangan pekerjaan baru dari sektor ekonomi hijau.
Pendamping Prabowo Subianto itu juga dianggap sebagai satu-satunya kandidat yang menguasai data terkait tema debat capres-cawapres ronde keempat. Adapun tema debatnya adalah Pembangunan Berkelanjutan, Sumber Daya Alam, Lingkungan Hidup, Energi, Pangan, Agraria, Masyarakat Adat dan Desa.
“Sejak awal Mas Gibran itu yang paling komprehensif dalam menyampaikan narasi secara kualitatif dan kuantitatif. Misalnya terkait energi, hilirisasi, industrialisasi yang ujungnya adalah membuka 19 juta lapangan pekerjaan baru. Dan yang diuntungkan tentu generasi muda. Itu kunci utamanya,” kata Wakil Komandan Tim Fanta Tim Kampanye Nasional Prabowo-Gibran, Anggawira, pada Senin (22/1).
“Penampilan Mas Gibran membantah ucapan-ucapan yang katanya dia tidak cakap, tidak mampu memimpin. Sebaliknya, Mas Gibran justru membuktikan bahwa dia adalah buah dari konsensus politik yang secara kualitas tidak kalah dari pesaingnya,” tambah dia.
Ketua Umum Relawan Pengusaha Nasional (Repnas) itu turut mengomentari serangan-serangan yang dilontarkan oleh cawapres nomor urut 1 dan 3 kepada Gibran, seolah-olah Wali Kota Solo tersebut adalah bagian dari kabinet Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Dalam debat, Mahfud bertanya kepada Gibran seputar kebijakan impor serta pertambangan ilegal dan Muhaimin Iskandar menyinggung soal proyek food estate.
“Pak Mahfud bagian dari pemerintah saat ini. Pasangan Anies-Muhaimin diusung oleh NasDem, yang kadernya menjabat sebagai Menteri Lingkungan Hidup. Sementara Mas Gibran bukan bagian dari pemerintahan, tapi dia selalu diserang hanya karena posisi politiknya ingin melanjutkan dan menyempurnakan program Pak Jokowi. Jadi pertanyaan yang dilempar Pak Mahfud dan Cak Imin itu tidak relevan diarahkan kepada Gibran,” papar Anggawira.
Terlepas dari hal itu, Sekjen Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) ini mengatakan debat secara efektif telah menunjukkan perbedaan visi-misi dari setiap kandidat. Dia pun optimistis pasangan Prabowo-Gibran akan berhasil memenangkan Pilpres 2024 satu putaran.
“Debat kali ini memang lebih dinamis, agak agresif, tapi suasananya rileks. Cukup menghibur sebagai salah satu sarana untuk menyampaikan perbedaan gagasan antara pasangan calon,” kata Anggawira.
“Dengan penampilan Mas Gibran, kami semakin yakin bisa memenangkan pilpres satu putaran. Survei membuktikan bahwa kami mendekati 50 persen. Kalau kami bisa mewujudkannya, tentu ada banyak hal yang bisa diakselerasi dari anggaran Rp27 triliun untuk putaran kedua,” sambungnya.
Sebagai informasi, Gibran membuka sesi debat di Jakarta Convention Center (JCC) Senayan dengan mengangkat isu green jobs, yang manfaatnya bisa dirasakan oleh para petani dan anak muda.
"Jika agenda hilirisasi, pemerataan pembangunan, transisi menuju energi hijau, ekonomi kreatif, UMKM bisa dikawal, insyaallah akan terbuka 19 juta lapangan pekerjaan untuk generasi muda dan kaum perempuan. 5 juta di antaranya adalah green jobs,” kata Gibran.
"Untuk jaga stabilitas harga pangan, akan kita optimalkan peran dari TPID, ideafood, Bulog, dan bahan pangan. Untuk meningkatkan produktivitas petani akan kita terus dorong mekanisasi. Generasi muda akan kita dorong melalui smart farming," tambah dia.
(WITA/RZD)