Ketua Exco Partai Buruh Sumut, Willy Agus Utomo mengatakan, aksi ini akan digelar setentak di 29 Kabupaten/Kota di Sumut, adapun aksi haru buruh atau yang kerap disebut May Day ini akan dipusatkan di Kantor Gubernur Sumatera Utara (Gubsu) dan Kantor DPRD Provinsi Sumut pada 1 Mei 2024.

"Untuk buruh Kota Medan, Deliserdang, Serdang Bedagai, Langkat, aksinya di Kantor Gubsu dan DPRD Sumut, sedangkan 25 kabupaten kota lainnya aksi dipusatkan di Kantor Bupati/Wali Kota masing-masing," katq Willy Agus Utomo, Ketua Exco Partai Buruh Sumut, didampingi Sekretaris Partai Buruh Sumut, Ijon Tuah Hamonangan Purba, di Medan, Senin (22/4).

Dalam aksi may day kali ini Partai Buruh mengusung beberapa poin tuntutan kaum buruh, yakni Cabut UU Cipta Kerja Omnibus Law, Hapus Outsourcing/Buruh Kontrak, Tolak Upah Murah, Selesaikan Kasus-Kasus Buruh di Sumut.

Willy mengatakan, hingga saat ini kaum buruh di Indonesia masih jauh dari kesejahteraan, justru hak-hak buruh telah banyak dikebiri pasca-disahkannya UU Cipta Kerja.

"Aksi ini sebagai bentuk kepedulian partai kelas pekerja/buruh untuk mewujudkan kesejahteraanya, hingga saat ini kaum buruh di Indonesia belum juga sejahtera, masih diupah murah, sistem kerja kontrak perbudakan secara sistematis, dan PHK buruh dipermudah," ungkap Willy Agus Utomo yang juga Ketua FSPMI Sumut.

Sekretaris Partai Buruh Sumut, Ijon Tuah Hamongan Purba menambahkan, aksi yang akan dipusatkan di Kantor Gubsu dan DPRD Sumut nanti akan mengerahkan massa buruh, petani, nelayan dengan jumlah seribuan orang.

Aksi ini, sambung Ijon, juga serentak dilaksanakan Partai Buruh di seluruh Indonesia, dipusatkan di Jakarta, untuk di Sumut sebanyak 29 kabupaten kota juga akan mengelar aksi yang sama, yakni Kota Medan, Tebing Tinggi, Pematang Siantar, Tanjungbalai, Padangsidimpuan, Sibolga, Gunung Sitoli, Kabupaten Deliserdang, Serdang Bedagai, Langkat, Karo, Dairi, Batu Bara, Asahan, Labuhanbatu, Labuhanbatu Utara, Labuhanbatu Selatan, Padanglawas, Tapanuli Selatan, Tapanuli Utara, Humbang Hasudutan, Mandailing Natal, Nias Utara, Nias Selatan, Nias Barat, dan Simalungun.

"Aksi kami damai, kita hanya meminta pemerintah peka terhadap kaum buruh, di Hari Buruh Internasional ini, kami harap pemerintah jangan hanya melakukan seremonial, tapi peduli terhadap kesejahteraan kaum buruh yang saat ini makin miskin dan menderita," pungkasnya.

(RZD)