Hal itu diungkapkan Kepala KPw BI Pematangsiantar, Muqorobin, usai pembukaan acara FESyar 2024 dengan tema 'Gema Syariah Sisi Batas Labuhan' di Lapangan Sultan Abdul Jalil Rahmadsyah, Sabtu (27/2).

FESyar merupakan agenda tahunan Bank Indonesia dalam rangka mendukung akselerasi pengembangan ekonomi, khususnya di wilayah Siantar, Simalungun, Batubara, Tanjungbalai, Asahan, Labuhanbatu, Labuhanbatu Utara, dan Labuhanbatu Selatan.

"Tahun ini kita laksanakan d Kota Tanjungbalai. Kita ketahui Tanjungbalai ini kota yang sangat bersejarah dan sudah berusia 403 tahun," ujarnya.

Moqorobin menambahkan, di Kota Tanjungbalai ini banyak ditemukan bangunan-bangunan peninggalan bercorak Islam sebagai bukti nyata keberadaan Islam di Kota Tanjungbalai, dan kegiatan ini dijadikan momentum untuk mengangkat dan menggaungkan kembali ekonomi syariah.

"Alhamdulillah, tadi kita lihat antusias masyarakat berbelanja sehingga UMKM-UMKM yang hadir di sini mendapatkan manfaat," ujarnya.

Pantauan di lokasi, banyak masyarakat memburu berbagai macam kuliner dan kerajinan tangan dari berbagai daerah yang tersedia di bazar-bazar UMKM dengan berpartisipasi dan bertransaksi menggunakan QRIS.

Setiap kuliner atau kerajinan tangan dengan harga Rp 10.000 hanya perlu membayar Rp 1, sedangkan harga di atas Rp 10.000 akan mendapatkan diskon Rp 9.999.

Mada, seorang pelaku UMKM yang memiliki stand di lokasi acara saat dikunjungi untuk membeli kopi harga Rp 15.000 dengan menggunakan QRIS hanya membayar Rp 5.001.

"Terima kasih Bank Indonesia. Dengan kegiatan ini kami bisa memperkenalkan produk-produk kami ke masyarakat," ucapnya.

FESyar 2024 ini dilaksanakan selama 2 hari. Besok, Minggu (28/4) dimulai pukul 07.00 WIB, yaitu senam pagi dan berakhir pukul 22.00 WIB dengan menghadirkan artis Delima KDI.

(RM/RZD)