Puluhan pengungsi Rohingya terdiri dari orang dewasa, remaja dan anak-anak saat berada di Desa Kwala Langkat, Kecamatan Tanjung Pura, Kabupaten Langkat, Kamis (23/5). (Analisadaily/Istimewa)
Analisadaily,com, Tanjungpura - Sebanyak 51 pengungsi Rohingya terdiri dari orang dewasa, remaja dan anak-anak terdampar di Desa Kwala Langkat, Kecamatan Tanjung Pura, Kabupaten Langkat, Rabu (22/5).
Kedatangan puluhan warga Rohingya ini berdatangan dari pantai menuju ke arah pemukiman warga dengan berjalan kaki, sontak masyarakat pun panik dan langsung melaporkan ke Pemerintah Desa Kwala Langkat.
Nurliyah (40), salah seorang warga Desa Kwala Langkat, mengatakan pengungsi Rohingya muncul di tepi pantai desa mereka dan hanya beberapa orang saja dan langsung masuk. Setelah itu, menyusul lagi yang lainnya termasuk juga dengan wanita dan anak - anak.
"Semakin lama, makin banyak pengungsi Rohingya bermunculan hingga akhirnya kami laporkan ke kepala desa dan dikumpulkan di gedung serba guna yang berada di tengah perkampungan," ujar Nurliyah.
Masuknya pengungsi Rohingya membuat warga setempat mulai cemas, jika nantinya mereka ini masih bertahan di Desa Kwala Langkat Kecamatan Tanjung Pura.
"Kami khawatir juga jika pengungsi Rohingya ini masih bertahan di gedung serba guna dan berharap agar mereka segera dipindahkan," harap Nurliyah.
Sementara waktu, Pemerintah Desa Kwala Langkat menempatkan warga Rohingya tersebut di balai desa Serba Guna dengan rincian terdiri dari 42 orang remaja dan dewasa, 3 orang perempuan, 2 anak laki-laki dan 4 orang anak perempuan.
Mendapat kabar tersebut dan atas perintah Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Langkat, Kepala UPT Puskesmas Pematang Cengal Bertina Br Pandia langsung turun bersama tim medis untuk melakukan pemeriksaan kesehatan para pengungsi Rohingya tersebut.
"Kami melakukan pemeriksaan kesehatan mereka, mulai dari suhu badan, kebanyakan dari mereka tensi darah rendah, demam dan masuk angin, kami berikan obat kepada mereka," katanya.
Meski demikian warga desa tetap bersikeras menolak keberadaan orang Rohingya di desa mereka dan meminta kepada pihak terkait untuk segera melakukan evakuasi ke luar desa hari ini juga. Bahkan penduduk desa mengaku takut dan resah atas keberadaan mereka saat melihat perilaku orang Rohingya di tempat lain.
Alasan Menolak
Alasan puluhan penduduk Desa Kwala Langkat menolak keras keberadaan pengungsi Rohingya di desa mereka, karena sangat meresahkan jika melihat kejadian di tempat lain.
"Kami menolak keras keberadaan pengungsi Rohingya di desa kami, malam ini juga kami minta untuk dipindahkan dari desa ini, secara kemanusiaan kami sudah membantu berupa makanan dan pakaian namun tetap menolak keberadaan Rohingya karena kehadiran mereka meresahkan kami," teriak warga beramai-ramai.
Camat Tanjung Pura Muhammad Nawawi, menampung aspirasi masyarakat dan segera merelokasi warga Rohingya tersebut ke pantai yang berjarak satu kilometer dari pemukiman warga. Di pantai tersebut telah disiapkan tenda penampungan yang didirikan BPBD Kabupaten Langkat.
"Bapak-bapak dan ibu-ibu untuk sementara orang Rohingya kami pindahkan ke pantai dan sudah disiapkan tenda, kami harap bapak dan ibu membubarkan diri kembali ke rumah masing-masing," ujar Nawawi.
(HPG/CSP)