Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM) Sumatera Utara, Naslindo Sirait, saat mengunjungi gerai wirausaha mahasiswa Universitas Harapan, Kota Medan. (Analisadaily/Istimewa)
Analisadaily.com, Medan - Ratusan pengunjung dari berbagai kampus di Kota Medan menghadiri beragam kegiatan, seperti seminar, bazar hingga kompetisi wirausaha yang dilaksanakan Universitas Harapan sejak tanggal 28-29 Mei 2024 di Jalan Imam Bonjol.
"Bukan hanya dari kampus kita saja, tapi dari kampus lain juga mengikuti acara ini. Misalnya UNPRI, POLMED, dan ada beberapa kampus lainnya," kata Ketua panitia Zuwina Miraza, Selasa (28/5).
Kata dia, kegiatan-kegiatan seperti ini digelar supaya mahasiswa berminat membuka usaha sendiri. Menurut dia, upaya ini akan menambah minat usaha para mahasiswa. Apalagi, bazarnya disandingkan dengan yang umum.
"Jadi setiap tahunnya, peserta bisa membandingkan usaha-usaha miliknya," sambung Zuwina.
Bukan itu saja, pagelaran event seperti ini membuat mahasiswa yang menempuh pendidikan di Universitas Harapan bisa lebih kreatif dalam mengembangkan usahanya.
Pada saat yang sama, Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM) Sumatera Utara, Naslindo Sirait, sangat mendukung dan siap membantu siapa saja yang ingin mengembangkan usahanya.
"Kita sangat mendukung para anak muda yang mau membuka usaha. Jika berkeinginan menjadi kaya harus jadi pengusaha bukan pegawai," sebutnya.
Dekan Fakultas Ekonomi Bisnis Universitas Harapan, Dra. Listiorin, mengatakan kegiatan ini untuk mengembangkan kompetensi kewirausahaan, kemampuan mahasiswa dalam menciptakan dan mengelola usaha.
"Meningkatkan kreativitas dan kolaborasi. Mendorong peserta menunjukkan kreativitas dan bekerja sama dalam tim melalui kompetisi minus one (karaoke) dan kegiatan kelompok lainnya," ujar Listiorin.
Listiorin lanjut menjelaskan, dengan memberikan wawasan bisnis, dapat menyediakan platform untuk belajar dari praktisi bisnis, akademisi, dan tokoh inspiratif melalui seminar dan talkshow.
"Mempraktikkan kemampuan pemasaran, emberikan kesempatan kepada peserta untuk menjual produk mereka dan mempraktikkan kemampuan pemasaran saat bazar," tuturnya..
Tak hanya itu, masih kata Listiorin, acara ini juga dapat mendorong adaptabilitas terhadap transformasi digital. Membekali peserta dengan pengetahuan dan keterampilan yang relevan untuk beradaptasi dengan perubahan teknologi dan digital dalam dunia bisnis.
Memfasilitasi pengalaman belajar berbasis proyek. Memanfaatkan metode pembelajaran berbasis Outcome Based Education (OBE) untuk memberikan pengalaman belajar yang nyata dan terukur dalam konteks kewirausahaan.
Sehingga, dia menambahkan, dapat membangun dan meningkatkan jaringan antara peserta dengan mentor, investor, dan pelaku industri untuk mendukung pengembangan usaha di masa depan.
"Menghasilkan output pendidikan yang nyata sebagai bagian dari mata kuliah 'team based project', yang dapat diukur dan dievaluasi sesuai dengan standar OBE," tutupnya.
(CSP)