Keluarga Adalah Kompas Pembimbing Setiap Anak Kembangkan Potensi Diri

Keluarga Adalah Kompas Pembimbing Setiap Anak Kembangkan Potensi Diri
Direktur Eksekutif Paskestal Syukri Pulungan saat membedah buku kekerasan terhadap anak (Analisadaily/Istimewa)

Analisadaily.com, Padangsidimpuan - Ratusan mahasiswa Bimbingan Konseling Islam (BKI) Universitas Islam Negeri (UIN) Syahada dan Puskestal Network Indonesia menggelar seminar dan bedah buku di gedung kampus setempat, Rabu (26/7).

Tampil sebagai narasumber, pembina Yayasan Puskestal Network Indonesia, Trisia Megawati Kusuma Dewi, Pakar Komunikasi, Hadi Rahman, serta Direktur Eksekutif Paskestal, Syukri Pulungan.

Dalam pemparannya, Trisia mengatakan, keluarga adalah kompas yang membimbing setiap anak dalam mengembangkan potensi dan perkembangannya.

Untuk itu, membangun komunikasi secara intra dan interpersonal harus dibangun sejak dini.

“Keluarga adalah akar yang mengokohkan dan sayap yang membiarkan kita terbang, komunikasi intra dan interpersonal menjadi kunci dalam membangun dan menciptakan perilaku yang positif” ujarnya.

Hadi Rahman selaku pakar komunikasi menyebutkan, mitigasi sebagai jalan terbaik alam pencegahan tindak kekerasan pada anak dan setiap pihak punya kepentingan serta tanggung jawab.

Selain itu, aspek lokal wisdom dan ajaran agama juga harus menjadi perhatian setiap program promosi dan pencegahan kekerasan pada anak.

“Mitigasi harus dilakukan dengan melibatkan pemangku kepentingan dengan tidak mengabaikan lokal wisdom dan ajaran agama sebagai nilai-nilai yang hidup dalam masyarakat kita,” katanya.

Direktur Eksekutif Pusat Kajian Kesehatan Mental (Puskestal Indonesia) Syukri Pulungan yang juga penulis buku “Kekerasan pada Anak (Tinjauan Teoretis dan Empiris) menguraikan, pendekatan teori perkembangan dan penanganan tindak kekerasan pada anak sebagaimana maksud buku tersebut.

Menurutnya, penanganan kekerasan harus dilakukan secara kolaboratif dengan melibatkan seluruh pihak dari yang terkecil pada keluarga hingga masyarakat, pemerintah dan perangkat-yang bertanggungjawab dalam pencegahan kekerasan pada anak.

“Penanganan kekerasan pada anak harus dilakukan secara kolaboratif dan berkesinambungan untuk mempromosikan, sekaligus menekan angka kekerasan yang terjadi baik pada keluarga maupun lingkungan pendidikan,” ungkapnya.

Turut hadir, unsur pimpinan FDIK UIN Syahada dan para Dosen.

(HIH/RZD)

Baca Juga

Rekomendasi