Analisadaily.com, Jakarta - Sejalan dengan peningkatan kapasitas Sumber Daya Manusia (SDM) yang tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024, Indonesia Emas 2045, dan Pilar Poros Maritim, proyek bantuan pembangunan resmi/ Official
Development Assistance (ODA) berjudul “Establishment of the Integrated Ocean Fisheries Technology Training Center and Enhancing Capacity Building in Indonesia (ODA KIOTEC)” tengah dilaksanakan. Proyek ini diinisiasi oleh Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves) bersama dengan Korea-Indonesia Marine Technology Cooperation Research Center (MTCRC).
Kegiatan ini diselenggarakan di MTCRC Cirebon Center dan perairan Cirebon diikuti oleh 40 peserta penerima beasiswa pascasarjana ODA KIOTEC tahun ajaran 2023 dan 2024 dari berbagai universitas di Indonesia yang telah menjalin kerja sama, antara lain ITB, IPB, UNDIP, UGM, UNHAS, dan UNPATTI. Pelatihan dibuka oleh Deputi Bidang Koordinasi Sumber Daya Maritim Kemenko Marves M Firman Hidayat yang menyoroti pentingnya penanganan sumber daya maritim bagi ekonomi Indonesia dan peran vital tenaga ahli profesional dalam survei, manajemen, dan pemantauan untuk keberlanjutan sumber daya kelautan. “Marine Equipment Training menyajikan pengetahuan secara komprehensif, teknik pengolahan data, dan pengalaman langsung menggunakan peralatan survei penelitian kelautan bagi penerima beasiswa master degree dari berbagai universitas di Indonesia,” ujar Firman. Direktur Korea-Indonesia MTCRC Dr. Park Hansan dalam sambutannya menerangkan bahwa kegiatan yang merupakan implementasi dari Projek ODA ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan dan pengetahuan para penerima beasiswa dengan memberikan pelatihan terkait pengetahuan komprehensif untuk peralatan survei kelautan dan pemrosesan data. Dekan Fakultas ilmu dan Teknologi Kebumian ITB, Irwan Meilano turut hadir dan memberikan sambutan secara langsung, menyampaikan bahwa pada kegiatan ini, para peserta akan belajar dengan para ahli dalam menggunakan peralatan survei dan ini menjadi dasar yang penting, selain itu kegiatan ini menjadi waktu yang tepat untuk membangun relasi di antara para peserta. Inisiatif ini sejalan dengan komitmen MTCRC untuk mendukung pertumbuhan akademis dan keahlian maritim para pemimpin masa depan di bidang kelautan. Pelatihan mencakup topik praktis peralatan kelautan seperti Multi Beam Eco Sounder (MBES), Sub-Bottom Profiler (SBP), Acoustic Doppler Current Profiler (ADCP) dan Conductivity, Temperature, and Depth (CTD). Para peserta mengikuti sesi kelas materi dan praktek di lapangan yang didampingi langsung oleh para ahli yang dirancang untuk memberikan pemahaman mendalam dan pengalaman praktis. Kepala Departemen Training & Survey, Mr. Chungkyun Jeon berharap para peserta akan dapat mengembangkan keterampilan praktis yang berharga untuk karir masa depan. Pelatihan ini mendorong para masiswa di Indonesia untuk menerapkan ilmu yang diperoleh dan membangun relasi dengan sesama peserta serta MTCRC, guna mendorong kolaborasi dan pertumbuhan berkelanjutan di bidang kelautan. Pelatihan ini menegaskan komitmen Korea-Indonesia MTCRC untuk mendukung para mahasiswa universitas serta berkontribusi pada pengembangan tenaga kerja maritim yang terampil dan berpengetahuan luas. Dengan mengikuti pelatihan ini, para penerima beasiswa memperoleh wawasan dan pengalaman berharga sebagai bekal untuk berkarir di masa depan. Korea-Indonesia MTCRC merupakan pusat penelitian bersama di bidang Ilmu dan Teknologi Kelautan antara Korea dengan perwakilan resmi KIOST atas nama MOF dan Indonesia yang diwakili oleh Institut Teknologi Bandung (ITB) dan Kemenko Marves. MTCRC memiliki fungsi
utama antara lain sebagai platform kerjasama, penelitian bersama, dan peningkatan kapasitas untuk memperkuat dan mempromosikan kerjasama praktis dalam ilmu dan teknologi kelautan antara kedua negara. Dalam proyek ini, MTCRC bersama dengan KIOST bertindak sebagai Badan Pelaksana proyek khususnya dalam implementasi kegiatan yang melibatkan pemangku kepentingan utama di Indonesia yaitu Kemenko Marves, BPPSDMKP, BRIN, Universitas seperti ITB, IPB, UNDIP, UGM, UNUD, UNHAS dan UNPATTI.(REL/BR)