Upacara peringatan HUT Kemerdekaan untuk ketiga kalinya dilaksanakan jemaat HKBP Perumnas Simalingkar tersebut pembina upacara Pdt Timbul Hutahaean STh MM, pemimpin upacara Ipda Henriko Sihombing. Pembaca Proklamasi Iptu (Purn) N Sitohang, pembaca UUD 1945 Ir Erwin P Simangunsong, doa dibawakan calon pendeta D Pasaribu, pembawa acara calon pendeta Sariayu Br Hutapea.

Selanjutnya, tim yang membawakan lagu Indonesia Raya, Hening Cipta, Hari Merdeka dari tim Koor Ina Kamis, Ina Sion dan kumpulan lanjut usia (Lansia) dipimpin St L Marpaung. Sementara para pasukan pengibar bendera (Paskibra) dari naposo (pemuda/di) HKBP Perumnas Simalingkar.

Pembina upacara Pdt Timbul Hutahaean dalam amanatnya mengajak jemaat HKBP Perumnas Simalingkar kerja keras, bersinergi dan berinovasi dalam setiap aspek kehidupan seraya terus berdoa dan yakin akan tuntunan Tuhan sang Raja Gereja. Soalnya, tahun ini masyarakat menghadapi berbagai tantangan mencakup masalah ekonomi, sosial dan lingkungan. Pendeta Resort HKBP Simalingkar ini juga mengajak jemaat menjadikan semangat perjuangan para pahlawan sebagai teladan dalam usaha setiap tindakan positif yang lakukan sekecil apapun memiliki dampak yang besar bagi kemajuan bangsa.

“Teruslah menjaga dan menerapkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari, karena nilai-nilai tersebut merupakan dasar bagi persekutuan, persatuan dan kesatuan kita. Tujuan dari gereja kita melakukan upacara peringatan HUT dimana gereja bukan hanya tonggak menanamkan nilai-nilai moral dan spritual, tapi gereja juga harus menanamkan nilai-nilai kebangsaan,” katanya.

Ketua Panitia St J Hutagaol didampingi Sekretaris Panitia CSt Mulyadi Hutahaean, Bendahara Panitia St D Br Simanjuntak, menyampaikan terimakasih kepada seluruh jemaat yang mendukung dan antusias menghadiri upacara dan mengikuti berbagai lomba yang digelar untuk memeriahkan HUT Kemerdekaan ke-79 RI. Sintua J Hutagaol yang pensiun dari pelayanan sintua di gereja HKBP Perumnas Simalingkar juga menyampaikan terimakasih kepada seluruh panitia yang bekerja keras demi kesuksesan acara tersebut.

Para peserta upacara dan lomba mulai dari weijk 1-24 yang dikoordinir St E Manullang, St JF Hutajulu, St V Br Ginting, St H Pasaribu dan lainnya, hingga malam tetap ramai mengikuti dan menyaksikan berbagai lomba dan menunggu keberuntungan lucky draw. Walau sempat diguyur hujan, jemaat bersukacita mengikuti lomba memasak nasi goreng (peserta bapak), membuat juice (ibu), membuat rujak (pemuda), lomba makan kerupuk (kategori anak-anak hingga lansia), lari karung, membawa guli pakai sendok, tari balon ibu-ibu yang diikuti semua weijk.

(MUL)

(BR)