Inovasi Kerajinan Tangan Desa Denai Sarang Burung, Pemberdayaan Ibu Rumahtangga Menuju Pasar Digital

Inovasi Kerajinan Tangan Desa Denai Sarang Burung, Pemberdayaan Ibu Rumahtangga Menuju Pasar Digital
Tim pengabdian Fakultas Ekonomi dan Bisnis diketuai Dr Raina Linda Sari bersama Dr Muhammad Syafii, SPd, MSi, Dewi Ratna Sari Simatupang, SE, MSi, Yola Anggia SE, MEc sebagai anggota berfoto bersama dengan para ibu rumahtangga peserta pelatihan di Desa D (Analisadaily/Istimewa)

Analisadaily.com, Medan - Tim Pengabdian dari LPPM USU melaksanakan pengabdian di Desa Denai Sarang Burung Pantai Labu Deliserdang memberdayakan ibu rumah tangga melalui pelatihan keterampilan kerajinan tangan, sekaligus membuka peluang bagi mereka untuk masuk ke pasar digital yang lebih luas,belum lama ini.

Tim pengabdian berasal dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis diketuai Dr Raina Linda Sari dan 3 dosen lainnya sebagai anggota antara lain Dr Muhammad Syafii, SPd, MSi, Dewi Ratna Sari Simatupang, SE, MSi, Yola Anggia SE, MEc, Desa Denai Sarang Burung Kecamatan Pantai Labu Kabupaten Deliserdang, menjadi sorotan karena keberhasilan program pengabdian masyarakat Universitas Sumatera Utara (USU).

Ketua Tim Pengabdian LPPM USU Dr Raina kepada wartawan, Jumat (20/9) mengutarakan dalam program yang dimulai sejak Agusttus 2024 ini, tim pengabdian dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis USU memberikan pelatihan keterampilan dasar hingga lanjutan, mulai dari penggunaan mesin jahit bordir hingga pembuatan produk kerajinan tangan modern seperti tas anyaman, kotak hantaran dan bunga dekoratif.

Para ibu rumah tangga yang sebelumnya hanya memproduksi bunga bale tradisional kini mendapatkan pengetahuan baru yang memungkinkan mereka memperluas jenis produk yang dapat mereka tawarkan.

“Kami sangat bersyukur dan antusias mengikuti pelatihan ini. Selain menambah keterampilan, kami juga belajar banyak tentang bagaimana memasarkan produk secara lebih luas, termasuk melalui platform online,” ungkap salah satu peserta pelatihan Rohani.

Program ini tidak hanya fokus pada peningkatan keterampilan produksi, tetapi juga memberikan edukasi tentang pemasaran digital. Para ibu rumah tangga di Desa Denai Sarang Burung diajari cara memanfaatkan media sosial dan marketplace untuk menjangkau pasar yang lebihluas, sehingga produk mereka bisa diminati konsumen di berbagai daerah.

Dalam pelatihan tersebut, tim pengabdian juga memberikan bantuan berupa mesin jahit bordir yang memungkinkan para pengrajinmeningkatkankualitas dan variasiprodukmereka. Tas anyaman dengan detail bordir yang indah, serta kotak hantaran modern dengan desain akrilik, kinimenjadiandalan para pengrajin dalam menarik minat pasar.

"Dengan mesin jahit ini, kami bisa membuat produk yang lebih menarik dan berkualitas. Produk-produk ini tidak hanya cocok untuk pasarlokal tetapi juga berpotensi untuk dijual di luar daerah," papar Rohani.

Tidakhanyaberfokus pada ekonomi, program ini juga mendukung pelestarian budaya lokal dengan memberikan sentuhan inovatif pada produk tradisional. Produk-produk khas seperti bunga bale dan kotak hantaran yang dipadukan dengan desain modern diharapkan mampu menarik lebih banyak wisatawan, sehinggamembantupengembangansektorpariwisata di desa.

Ketua Pengabdian Masyarakat Dr Raina Linda Sari mengungkapkan melalui program pengabdian masyarakat ini, kami berkomit menuntuk memberdayakan komunitas lokal dan membantu meningkatkan kesejahteraan ekonomi masyarakat melalui peningkatan keterampilan. Kami berharap program inibisamenjadi model untukdesa-desa lain,” ungkapnya.

Program ini didanai pendanaan Non PNBP USU, sebagai bagian dari Skema Ekonomi dan Sosial Tahun Anggaran 2024. Tim pengabdian juga berencana melanjutkan program ini dengan fokus pada strategi pemasaran digital dan memperluas jangkauan distribusi produk.
Dengan hasil yang menggembirakan, pemberdayaan ibu rumah tangga di Desa Denai Sarang Burung diharapkan dapat memberikan dampak ekonomi berkelanjutan sekaligus membuka peluang barubagi pengembangan ekonomi desa secara keseluruhan.

(ARU/BR)

Baca Juga

Rekomendasi