Sedianya, Bobby akan berkegiatan di tempat lain, namun karena permintaan khusus para petani yang sangat ingin bertemu dan Curhat dengannya, maka Bobby pun tak sungkan blusukan ke persawahan warga untuk berbicara langsung dengan petani.

Siahaan, perwakilan petani setempat menjelaskan kepada Bobby, soal kelangkaan pupuk dan harganya yang cukup tinggi selalu jadi persoalan klasik.

"Kalau pupuk bersubsidi sering langka karena selisih harganya nya mau sampai 500 ribu. Dan biasanya saat musim tanam pupuk langka, akan banyak lagi saat musim panen," kata Siahaan.

Di tengah sawah, para petani tak menyia-nyiakan kesempatan bertemu dengan Bobby. Mereka langsung Curhat juga soal perlengkapan menyemprot, memanen dan lainnya yang masih sangat kurang. Memang, terlihat di persawahan itu petani masih melakukan panen dengan manual atau alat sederhana.

Saat di perumahan warga, Bobby Nasution kembali mendengarkan cerita para ibu. Mereka meminta agar Bobby membagusi infrastruktur di Desa mereka sebab sudah banyak korban jatuh akibat buruknya jalan menuju perumahan mereka.

"Iya nanti saya akan kolaborasikan ke pemerintah setempat. Terimakasih oppung, dan warga semuanya atas sambutannya," kata Bobby.

Bobby juga merespon soal kelangkaan pupuk, dan perlengkapan petani agar memaksimalkan hasil panennya.

"Penunjang produktivitas kan pupuk, maka ke depan distribusi pupuk bersubsidi harus tepat waktu. Karena memang sangat bermanfaat bagi petani," pungkas Bobby.

(REL/RZD)