Warung NUSA: Dari USU untuk Masyarakat Denai Kuala

Warung NUSA: Dari USU untuk Masyarakat Denai Kuala
Warung NUSA: Dari USU untuk Masyarakat Denai Kuala (Analisadaily/Istimewa)

Analisadaily.com, Medan - Empat dosen Universitas Sumatera Utara (USU) melaksanakan pengabdian kepada masyarakat (PkM) di Dusun 3 Desa Denai Kuala, Pantai Labu, Deliserdang. Kegiatan pengabdian yang diketuai Dr. Salmina Wati Ginting, ST., MT dari Program Studi Arsitektur USU ini bertujuan untuk merancang ruang bersama sebagai wadah sosialisasi warga sekaligus wahana untuk berjualan hasil rempah yang banyak ditanam di halaman rumah warga.

"Ruang bersama ini diberi nama Warung NUSA atau Warung Nutrisi Keluarga yang berfungsi sebagai pusat aktivitas masyarakat sekaligus sentra kuliner rempah. Nantinya di Warung NUSA ibu-ibu berjualan bersama, menjadi milik bersama dan dikelola bersama agar dapat meningkatkan pendapatan masyarakat," kata Salmina, Kamis (10/10/2024).

Salmina mengatakan USU bermitra dengan Hapsari (Himpunan Serikat Perempuan Indonesia) yang diketuai oleh Sri Rahayu. Warung NUSA adalah bagian dari kegiatan PkM USU yaitu menyusun masterplan desa wisata rintisan Denai Kuala.

"Di tahap awal, kami merancang pusat komunitas dulu barulah nantinya disusun masterplan yang mengakomodir potensi desa," katanya.

Salmina menambahkan Warung NUSA dirancang dengan pendekatan arsitektur hijau dengan mengoptimalkan penghawaan dan pencahayaan alami.

"Warung ini tidak berdinding dan atapnya pun menggunakan bahan rumbia yang banyak terdapat di desa ini, jadi tetap terang dan sejuk tanpa menggunakan AC dan hemat listrik, lanjut Salmina.

Tanaman rempah seperti kunyit, jahe, serai, lengkuas dan beberapa jenis tanaman merambat yang tumbuh subur menjadi bagian utama dari perancangan Warung NUSA.

Sri Rahayu, Ketua Hapsari, mengungkapkan rasa gembiranya karena kehadiran Warung NUSA sudah lama dinanti-nanti. Kami sudah menjalankan program Rumah Nusa yaitu menanam halaman rumah dengan tanaman nutrisa keluarga dan hasilnya sudah banyak.

"Tapi selama ini kami belum tau mau diapakan hasil rempah ini. Dengan adanya Warung NUSA kami bisa berjualan rempah atau makanan hasil olahan rempah," katanya.

Salmina mengatakan ibu-ibu Hapsari di Dusun 3 ini sudah memproduksi teh celup rempah dan mengembangkan resep-resep masakan rempah warisan leluhur.

Tetapi pemasaran produk rempah tersebut masih sangat terbatas dan belum mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Karena alasan itu Warung NUSA menyajikan kuliner rempah seperti nasi rempah, teh rempah, ayam rempah, ikan rempah dan sambal rempah.

Selain itu, karena lokasinya yang dekat laut, Warung NUSA juga menjual hasil laut seperti kepah dan kepiting segar serta makanan laut (sea food) dengan olahan rempah.

Ibu-ibu Dusun 3 yang menghadiri kegiatan PkM USU mengharap agar kegiatan tersebut tidak berhenti tahun ini saja.

Salah seorang yang hadir di desa tersebut, Nita, berharap kegiatan ini dapat diteruskan pada tahun-tahun mendatang. "Kami masih memerlukan pendampingan soal berjualan, strategi marketing, inovasi resep masakan, dan hal-hal lain yang diperlukan untuk keberlanjutan warung ini," ungkapnya.

(DEL)

Baca Juga

Rekomendasi