Cabup-Cawabup Deliserdang nomor urut 01, Sofyan Nasution – Junaidi Parapat diabadikan bersama generasi muda yang turut memberi dukungan kepada Paslon SANDI, beberapa waktu lalu, di Kualanamu Deliserdang. (Analisadaily/Istimewa)
Analisadaily.com, Deliserdang - Para generasi muda ataupun Gen Z bisa memanfaatkan lahan kosong yang masih ada di Deliserdang untuk dikelola sehingga bisa terbuka peluang baru sebagai entrepreneur pertanian sekaligus memajukan pertanian di Indonesia.
Karena itu, Cabup Sofyan Nasution, SE mendukung dan meodorong para Gen Z menjadi usahawan pertanian yang memanfaatkan teknologi dan digitalisasi atau melek digital.
Hal ini disampaikan Calon Bupati (Cabup) Sofyan Nasution, dari Paslon SANDI (Sofyan Nasution, SE - Junaidi Parapat, SE), Sabtu (26/10/2024). “Buat saya, semua profesi itu baik. Tapi kalau Gen Z bisa memilih profesi menjadi petani, itu salah satu hal yang luar biasa,” sebut Sofyan.
Dikatakan enterpreneur ekonomi kreatif ini, anak muda di era sekarang tidak perlu malu ataupun kesusahan menjadi petani. “Gak perlu malu jadi petani. Zaman sekarang, petani itu disupport oleh support system yang luar biasa,” ujarnya.
Kemudahan saat ini bisa bisa didapati dari tersedianya akses internet dan digitalisasi yang menjadi cara yang tepat untuk mendapatkan informasi bagi para usahawan bidang pertanian. “Mau belajar, ada sosial media. Mau bercocok tanam bisa bertanya dan bisa meniru dengan cara melihat youtube misalnya,” paparnya.
Selain itu, sebutnya lagi, ada kemudahan dalam memasarkan produk-produk pertanian, misalnya melalui platform e-commerce maupun social commerce. “Untuk memasarkan produk-produk, bisa jauh lebih banyak dan lebih komprehensif,” tambahnya.
Intenet gratis
Karena itu, sebutnya, solusinya ada pada setiap program-program Paslon SANDI.
Anak muda sekarang tidak perlu kesulitan atau malu menjadi usahawan di bidang pertanian apalagi, program internet gratis dari Paslon SANDI akan memudahkan para usahawan pertanian untuk mengembangkan dan memajukan hasil pertanian ataupun penjualan komoditi pertaniannya.
“Jadi, tidak perlu malu menjadi petani. Banyak petani muda yang sukses di Indonesia ini. Dan mereka memilih profesi menjadi petani adalah profesi yang mulia. Mari kita majukan pertanian di Deli Serdang. Dan sukses bagi para petani muda di Indonesia,” tutupnya.
Bersumber dari data Badan Pusat Statistik (BPS), diketahui bahwa Deli Serdang memiliki luas wilayah 2.497.72 km2 atau 249,772 Ha, berbatasan dengan lima kabupaten/kota yakni sebelah Utara berbatasan dengan Kabupaten Langkat dan Selat Malaka, sebelah Selatan berbatasan dengan Kabupaten Karo dan Kabupaten Simalungun, sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Serdang Bedagai, sebelah Barat berbatasan dengan Kabupaten Karo, Kabupaten Langkat, dan Kota Binjai. Sejumlah desa/kelurahan juga banyak berbatasan dengan Kota Medan.
Deli Serdang juga diketahui merupakan daerah yang beriklim tropis dengan dua musim yaitu musim hujan dan musim kemarau. Musim hujan dan musim kemarau biasanya ditandai dengan jumlah hari hujan pada tiap bulan terjadinya musim. Deli Serdang memiliki beberapa komoditas pertanian unggulan di tahun 2023, yakni padi, ubi kayu, dan jagung.
Untuk holtikultura, di tahun yang sama, kacang panjang merupakan produksi terbesar untuk tanaman sayuran di Deli Serdang dan Bayam sebagai tanaman sayuran dengan luas tanam yang paling besar yakni seluas tanam 179 Ha. Sementara, untuk perkebunan, komoditi penting yang dihasilkan di Kabupaten Deli Serdang yakni karet, kelapa sawit, dan kelapa.
Pada bulan Oktober ini, juga terdapat peringatan penting yakni Hari Pangan Sedunia 2024, tepatnya 16 Oktober, yang mengusung tema 'Right to Foods for a Better Life and a Better Future' menyoroti pentingnya pemenuhan hak atas pangan. Karena itu, ini bisa menjadi momentum bagi para Gen Z untuk mencoba menjadi alternatif sebagai entrepreneur atau usahawan pertanian yang tentunya melek digital.
(REL/BR)
