Ketua TPM FT USU Ir Muthiah Putrilan Syamnah Harahap, ST, MT bersama anggota Ir Indra Jaya, ST, MT, Ir Derry Wilyanda Nasution, ST, MT, Ir Gea Gabby Aurora Syafridon, ST, MT berfoto bersama di area lahan tahfiz yang sudah bersihkan di Desa Sayum Sabah K (Analisadaily/Istimewa)
Analisdaily.com, Medan - Sebagai bagian dari upaya untuk pengembangan kawasan Pondok Tahfidz Yatim Dhuafa Kitabina, sekelompok dosen dari Fakultas Teknik USU melakukan pengabdian kepada masyarakat melalui program pembersihan lahan untuk pembangunan gedung Pondok Tahfiz Yatim Dhuafa Kitabina Desa Sayum Sabah Kecamatan Sibolangit Deliserdang, Sabtu (5/10) lalu.
Demikian Ketua Tim Pengabdian Masyarakat (TPM) Fakultas Teknik (FT) Universitas Sumatera Utara (USU) Ir Muthiah Putrilan Syamnah Harahap, ST, MT bersama anggota Ir Indra Jaya, ST, MT, Ir Derry Wilyanda Nasution, ST, MT, Ir Gea Gabby Aurora Syafridon, ST, MT kepada Analisa, Jumat (1/11). Gedung ini diperlukan karena sudah semakin pesatnya peningkatan santri yang belajar di Pondok Tahfidz tersebut sehingga memerlukan sarana dan prasarana yang memadai demi terciptanya lingkungan yang nyaman dan aman bagi para santri melakukan kegiatan pembelajaran. Dengan kondisi lahan yang masih banyak pohon-pohon, tumbuh-tumbuhan, sampah, dan bahan yang mengganggu lingkungan, pihak mitra berharap kegiatan pembersihan lahan (land clearing) ini dapat membantu proses Pembangunan sarana belajar mengajar dan pusat administrasi Pondok Tahfidz Yatim Dhuafa Kitabina ini. Perlu diketahui, ungkapnya, pembangunan Pondok Tahfidz Kitabina ini merupakan pondok yang dibangun dengan mengandalkan bantuan dana dari donatur dan sumbangan dari masyarakat. Sehingga sistem keuangan dari pondok tahfidz sendiri sangat terbatas. Dalam kegiatan pengabdian kepada masyarakat di Pondok Tahfiz Kitabina ditemui beberapa permasalahan yang mana tim pengabdian masyarakat akan berupaya memberikan solusi. Permasalahan yang ditemui antara lain Pondok Ma’had Tahfidz Yatim Dhuafa Kitabina sudah menampung lebih dari 200 orang yang bermukim di ma’had. Di mana ketersediaan fasilitas sarana sudah tidak mencukupi lagi untuk mendapatkan proses belajar mengajar yang kondusif, efektif, dan nyaman. Dikarenakan terdapat lahan-lahan yang tidak berfungsi sebelumnya mendorong tim untuk pelakukan pembersihan lahan guna mendirikan bangunan sebagai sarana belajar nantinya. Adanya keterbatasan dana mengingat Pembangunan Pondok Tahfidz Kitabina mengandalkan donatur serta sumbangan dari masyarakat. Sehingga diharapkan dalam pembersihan lahan ini dapat diberikan solusi yang ekonomis. "Dengan semakin pesatnya kegiatan yang ada di pondok tahfidz tersebut, memerlukan sarana dan prasarana yang memadai demi terciptanya lingkungan yang nyaman dan aman bagi para santri/wati melakukan kegiatan pembelajaran. Sehingga kegiatan pengembangan kawasan pondok tahfidz terus dilakukan. Saat ini, ketersediaan santri khususnya santriwati meningkat hal ini mengakibatkan kebutuhan fasilitas asrama dan ruang belajar menjadi lebih meningkat. Untuk itu diperlukan adanya fasilitas tambahan berupa gedung yang akan difungsikan sebagai pusat administrasi yayasan, asrama dan gedung belajar mengajar sebagai sarana belajar," paparnya. Lebih lanjut dikatakannya, berdasarkan permasalahan prioritas mitra yang telah disepakati, maka pada kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini diberikan solusi berupa pembersihan lahan yang nantinya akan dilakukan pembangunan gedung untuk memfasilitasi santri/wati dalam kegiatan belajar mengajar dan sebagai pusat administrasi yayasan Pondok Tahfidz Kitabina ini. Di mana diharapkan setelah melakukan pembersihan lahan ini akan segera dibangun gedung dan menjadi pengembangan jangka panjang untuk Pondok Tahfidz Yatim Dhuafa Kitabina ini. Metode yang digunakan dalam pembersihan lahan ini menggunakan metode mekanis menggunakan alat excavator dan beberapa peralatan pendukung.(ARU/BR)