BPIP Gandeng USU Laksanakan FGD ‘Keteladanan Elite Politik’ (Analisadaily/Istimewa)
Analisadaily.com, Medan - Dalam ideologi, Pancasila sangat kuat sebagai pemersatu bangsa, kebhinekaan. Tetapi ketika dipraktikkan dalam ekonomi terkait dengan kemiskinan, masih jauh keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia seperti tertera dalam sila kelima Pancasila.
Hal itu dikatakan Anggota Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP), Prof Dr.M.Amin Abdullah saat tampil sebagai moderator dalam focus group discussion (FGD) bertema 'Keteladanan Elite Politik' di Gedung Auditorium kampus Universitas Sumatera Utara (USU) Medan, Jumat (1/11).
FGD yang dilaksanakan BPIP bekerja sama dengan USU ini berlangsung sehari, dibagi dalam sesi pertama dimulai pukul 09.00-12.00 WIB. Sesi kedua pukul 13.45-16.00 WIB dan diakhiri perumusan untuk rekomendasi kepada penyelenggara negara.
"Karena itu, maka kita mau melihat bagaimana aspek etikanya. Etika itu perilaku moral Pancasila," sambung Amin.
Dikatakannya, FGD yang sudah berlangsung di tujuh kota Indonesia ini mendapat respons luar biasa dari masyarakat dan dunia perguruan tinggi dengan menghadirkan narasumber hebat hingga. Dengan demikian, jadi tahu apa sesungguhnya yang terjadi saat ini, yakni kerapuhan etika yang harus dikoreksi dari waktu ke waktu.
Amin menyebut, FGD bertujuan antara lain memperbaiki pembelajaran idelogi Pancasila ke depan yang lebih bagus, mengaitkan kode etik, bagaimana indeks kinerja dan juga pada pemerintahan baru akan kita rekomendasikan untuk memperbaiki kerapuhan etika.
"Kita akan merumuskan hasil FGD dan akan menjadi rekomendasi kepada trias politica yakni, eksekutif, legislatif, yudikatif dan juga masyarakat," sebutnya.
Tindak lanjutnya dari tujuh rekomendasi hasil FGD, sambung Amin, BPIP akan melakukan pra raker untuk mendiskusikan hasilnya kemudian apa yang akan dilakukan tahun 2025, 2026 dan 2027.
Khusus FGD di USU, tuturnya, sangat penting karena berkaitan dengan dosen dan mahasiswa sebab mereka sebagai calon pemimpin bangsa masa depan.
Turut tampil sebagai pembicara di FGD itu antara lain, Prof Dr Juanda, SH, MH, Ir Suraiyya Kamaruzzaman ST, LLM, MT, Prof Iwan Pranoto, Romo Dr Johannes Haryatmoko SJ, Prof Dr Ir Samsul Rizal, M.Eng, Amich Alhumami, PhD, Prof Dr Lely Arrianie, M.Si. Lalu Iwan Mistokhhizzaman, Ferry Amsari,SH, MH,LLM dan Dicky Sofjan, MA, MPP, Ph.D.
(HEN/RZD)