Wisata Minang Tempo Doeloe Ala Mahasiswa Poltekpar Medan (Analisadaily/Istimewa)
Analisadaily.com, Medan - Mahasiswa Program Studi Destinasi Pariwisata, Politeknik Pariwisata Medan (Poltekpar Medan) Semester 3A sukses menggelar Display Desa Wisata kreatif dengan tema Minang Tempo Doeloe.
Acara yang diselenggarakan pada 21-22 November 2024 ini bertujuan memperkenalkan budaya Minangkabau secara mendalam kepada mahasiswa Poltekpar Medan melalui pengalaman interaktif dan edukatif.
Mengusung slogan "Ka bukik samo mandaki, ka lurah samomanurun," yang berarti "Ke Bukit Sama Mendaki, ke Lurah Sama Menurun," acara ini mengajak peserta untuk berpartisipasi dalam berbagai aktivitas yang mencerminkan semangat kebersamaan dalam menjaga dan melestarikan budaya.
Salah satu daya tarik utama dari acara ini adalah kuliner khas Minangkabau, permainan tradisional, serta suasana yang kental dengan nuansa budaya Minang.
Berbagai paket menarik telah disiapkan, antara lain edukasi menganyam janur, mencicipi kuliner khas Minang, serta atraksi tradisional Minangkabau seperti Lompat Karet, Terompah, Katapel, dan Rangku Alu.
Setiap paket dirancang untuk memberikan pengalaman yang menggabungkan kesenangan dengan pembelajaran budaya bagi para peserta.
Selain itu, peserta juga dapat menikmati kuliner khas Minang yang menggugah selera, seperti Sate Padang, Bakso Bakar Bumbu Rendang, dan Mie Pecel, yang memperkaya pengalaman kuliner dalam acara ini.
Wisata Minang Tempo Doeloe Ala Mahasiswa Poltekpar Medan
Dalam kesempatan ini, Irwanto, Pengelola Desa Wisata Denai Lama sekaligus Evaluator Display Desa Wisata, Jumat (22/11) menyampaikan, "Kampung Kreasi (KARETA) ini merupakan bukti nyata bagaimana mahasiswa Prodi Destinasi Pariwisata Poltekpar Medan mengimplementasikan ide-ide kreatif dalam pengelolaan pariwisata berbasis budaya,” sebutnya.
“Kegiatan ini memberikan kontribusi signifikan dalam memperkenalkan serta melestarikan warisan budaya Minangkabau. Kami berharap kegiatan ini dapat membuat generasi muda semakin sadar akan pentingnya menjaga budaya tradisional, sekaligus mendukung pengembangan pariwisata yang berkelanjutan,” sambungnya.
Brigusti Oktavia Zalukhu, selaku ketua kegiatan, juga menyampaikan, "Melalui kegiatan Display Desa Wisata ini, kami belajar banyak tentang pengelolaan destinasi wisata, mulai dari konsep hingga pelaksanaannya.”
“Kegiatan ini memberi kami kesempatan untuk merancang dan mengembangkan destinasi berbasis budaya, yang menjadi langkah awal penting dalam mempersiapkan diri kami untuk mengelola destinasi wisata di masa depan,” lanjutnya.
Dengan semangat kebersamaan dan kreativitas, kegiatan ini berhasil menunjukkan potensi besar mahasiswa Program Studi Destinasi Pariwisata Poltekpar Medan dalam mengembangkan pariwisata berbasis budaya.
Selain memberikan pengalaman edukatif yang bermanfaat, acara ini juga menginspirasi peserta untuk lebih menghargai serta melestarikan budaya tradisional sambil mendukung pengembangan pariwisata yang berkelanjutan.
(REL/RZD)