Sekjen Depidar II Soksi Sumut, Feriansyah Nasution (Analisadaily/Istimewa)
Analisadaily.com, Medan - Panasnya suhu politik jelang hari pencoblosan Pilkada Serentak 27 November 2024, kian dibumbui isu-isu dan framing dizolimi dari pihak 'yang dahulu kawan politik kini menjadi lawan politik Jokowi'.
Satu di antaranya dimunculkan oleh Analis Militer dan Pertahanan Connie R Bakrie dan Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto dalam Podcast Politik Nagara Institute yang ditayangkan di Kanal YouTube Akbar Faizal Uncensored, Jumat (23/11).
"Dari judul yang dimunculkan pada video podcast 'Connie Sebut Sekjen PDIP Segera Tersangka. Hasto Ungkap Jokowi Otak Kriminalisasi Anies', kita sudah bisa membaca arahnya ke mana. Hendak di-framing di masyarakat Indonesia, bahwa Hasto umumnya PDIP dizolimi. Juga sedang dibangun framing untuk mengadu-domba antara Jokowi dan Anies (fans-fansnya), yang kalimatnya sangat tendensius mengarah ke fitnah," demikian respons Sekjen Depidar II Soksi Sumut, Feriansyah Nasution mengomentari video podcast tersebut, Sabtu (23/11).
Menurut Feri, sapaan akrabnya, kedua narasumber podcast tersebut sangat kentara menyimpan kepanikan batin yang bergejolak terhadap dinamika politik terkini jelang pencoblosan Pilkada 2024, dimana Jokowi yang merupakan mantan Presiden RI ke-7 turun gunung untuk memenangkan lawan-lawan politik PDIP, khususnya di Pilkada Jakarta dan Jawa Tengah. Plus juga kentara mengkhawatirkan kekalahan Pilkada di Sumatera Utara, dan ditambah Jawa Timur.
Lebih jauh, lanjut Feri, menyimak isi podcast yang dimoderatori langsung oleh Akbar Faizal, sangat terang benderang yang meminta digelar podcast adalah kedua narasumber tersebut.
"Saya masih menimbang apa opening saya, sebab dua tamu saya ini berjanji membawa informasi, yang potongan informasinya kepada saya sejak tadi pagi itu, itu membuat saya kaget-kaget. Ya sudah, ini adalah forum merdeka. Saya terima siapapun datang ke sini. Tentu saja dengan pertanggungjawaban konstitusi bernama hak berbicara, berikut dengan seluruh yang mengikutinya, katakanlah soal akademis dan segala macam," ucap Akbar Faizal saat membuka podcast, dikutip dari video podcast tersebut.
"Artinya sangat jelas untuk kepentingan framing negatif terhadap lawan, kepentingan jangka pendek, dan berkesan mau mengadu-domba serta menghasut masyarakat Indonesia. Ini bahaya!," lanjut Feri mengomentari lagi.
Feri yang juga memahami sekelumit ilmu jurnalistik, menyimpulkan podcast tersebut sebagian besarnya terindikasi kuat berisi fitnah dan hendak mengadu-domba rakyat Indonesia serta menyudutkan institusi kepolisian.
"Hasto dan Connie mengerdilkan diri sendiri dengan cerita berkesan onani dan masturbasi. Meski Akbar Faizal sebagai host mencoba jadi penengah dan mendalami informasi, toh tampaknya, ia juga terseret mendalami cerita berkesan onani dan masturbasi tersebut. Dan menayangkan atau menyuguhkan kepada publik tanpa keberimbangan informasi," nilai Feri, yang juga mantan Ketua BEM Universitas Al-Azhar Medan.
"Yang paling aneh, 9 tahun terakhir berkuasa bersama Pak Jokowi, PDIP khususnya Hasto tak pernah menyudutkan institusi Polri. Begitu hubungannya retak dengan Jokowi di satu tahun terakhir kepemimpinan Presiden Jokowi, bisingnya tak terbendung, seolah paling demokratis, dan seolah bangsa dan negara ini menjadi tak baik, menjadi tak bermoral bila diurus oleh anak bangsa yang tak segerbong dengan mereka. Semoga masyarakat Indonesia tak gampang dihasut dan diadu-domba. Masyarakat Indonesia diingatkan tak terprovokasi. Jangan lah menyalah-nyalahkan polisi/aparat yang sampai hari ini sudah bekerja keras mempersiapkan pengamanan Pilkada sebaik mungkin. Ataukah mesti PDIP yang 'berperan' menjadi polisi, baru hasil Pemilukada bisa dipercaya?" pungkasnya.
(REL/RZD)