Adanya kabar dari warga bahwa ada yang butuh bantuan, Letnan Dalimunthe dan Harry Pahlevi Harahahap langsung datang menemui Husnul beserta keluarga.

Soroso (51) ayah dari Husnul mengatakan, anaknya mempunyai 3 saudara. Kepada Letnan-Levi, Soroso mengatakan kondisi Husnul sangat prihatin. Soroso berkerja sebagai pemulung dan tinggal di rumah petak 4x4 yang tidak layak huni.

Dengan kondisi harus merawat keempat anaknya seorang diri, terpaksa saat bekerja mencari barang bekas meninggalkan 4 kakak beradik malang itu di rumah yang sangat tidak layak tersebut.

"Sehingga, akibatnya pola makan tidak teratur dan kesehatan buah hatinya tidak tarjaga. Husnuh Hotimah yang sudah 2 hari di rumah sakit menderita anemia lambung atau penyakit kekurangan zat besi dan Vitamin B12," sebutnya.

Selain harus menderita kesehatan fisik, ternyata ketiga kakaknya juga harus menerima nasib malang tidak bisa bersekolah dikarenakan harus saling menjaga diri dan ketiadaan biaya, tidak seperti anak-anak lainnya mengecap masa kanak-kanak di sekolah.

"Ibu anak-anak sudah lima tahun meninggalkan kami, tidak tau kemana. Jadi saat saya mencari barang bekas, saya terpaksa meninggalkan mereka berempat. Makanya tidak bersekolah," ucap Suroso.

Mendengar hal itu, Letnan Dalimunthe yang hadir bersama Kadis Kesehatan, Balyan Siregar, langsung meminta untuk segera dilakukan penanganan, termasuk mengontrol kesehatan Husnul, baik saat di rumah sakit dan setelah dirawat di rumah.

"Minta tolong kepada pihak rumah sakit untuk merawat anak kita ini sebaik-baiknya. Dan kalau bisa Pak Kadis, petugas Puskesmas juga harus mengontrol kesehatan anak kita ini, baik di rumah sakit ini atau nanti saat dirawat di rumah," kata Letnan Dalimunthe meminta bantuan Kadis Kesehatan.

Selain soal kesehatan Husnul, Harry Pahlevi juga menanyai persoalan sekolah keempat anak malang tersebut.

"Pak, enggak boleh anak-anak enggak bersekolah di Padangsidimpuan ini. Nanti kita bantu mengurus sekolahnya, dan kalau butuh sesuatu sampaikan ke saya. Harus sekolah ini, pak," ucap Harry.

Dalam penekanannya, Harry Pahlevi juga membujuk keempat anak-anak tersebut untuk terus bersekolah.

"Kenapa putus sekolah, nak? Padahal sudah kelas 5. Sekolah ya mang. Nanti bapak urus semuanya. Tas baru kita nanti sekolah ya mang," bujuk Harry dengan mata yang memerah, tak mampu menahan kesedihannya mendengar penderitaan satu keluarga ini.

(IAN/RZD)