Kepala Federasi Internasional Palang Merah dan Bulan Sabit Merah (IFRC) mendesak akses kemanusiaan segera ke Gaza di tengah laporan kematian bayi baru lahir dan balita akibat hipotermia, Kamis (2/1/2025). (ANTARA/Anadolu/py/am)
Analisadaily.com, Jenewa - Kepala Federasi Internasional Palang Merah dan Bulan Sabit Merah (IFRC), Jagan Chapagain, mendesak akses kemanusiaan segera ke Jalur Gaza di tengah mencuat laporan kematian bayi baru lahir dan balita akibat hipotermia.
“Laporan terbaru PBB tentang bayi yang meninggal karena hipotermia di Gaza menunjukkan parahnya krisis kemanusiaan di sana,” ujar Jagan Chapagain melalui platform media sosial X, Kamis (2/1).
“Saya mendesak kembali agar akses aman dan tanpa hambatan diberikan kepada para pekerja kemanusiaan untuk memberikan bantuan yang dapat segera menyelamatkan nyawa warga," sambungnya dilansir dari Antara, Jumat (3/1).
“Tanpa akses aman, anak-anak akan mati kedinginan. Tanpa akses aman, keluarga akan kelaparan. Tanpa akses aman, pekerja kemanusiaan tidak bisa menyelamatkan nyawa warga,” tegas Chapagain.
Ia menambahkan bahwa permohonannya kepada semua pihak adalah untuk segera mengakhiri penderitaan manusia.
UNICEF pada Jumat lalu melaporkan, berdasarkan informasi dari Kementerian Kesehatan Palestina, empat bayi baru lahir dan balita meninggal dalam beberapa hari terakhir akibat hipotermia.
Meskipun ada resolusi Dewan Keamanan PBB yang menyerukan gencatan senjata segera, tentara Israel terus melancarkan perang genosida di Gaza yang telah menewaskan hampir 45.600 warga, sebagian besar perempuan dan anak-anak, sejak serangan Hamas pada 7 Oktober 2023.
Pada November, Mahkamah Pidana Internasional mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap pemimpin rezim Zionis Benjamin Netanyahu dan kepala otoritas pertahanan Yoav Gallant atas kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan di Gaza.
Israel juga menghadapi kasus genosida di Mahkamah Internasional atas perang yang dilancarkannya di wilayah tersebut.
(ANT/CSP)