Sekitar pukul 15.30 WIB, rombongan mahasiswa tiba di lokasi aksi. Mereka disambut aparat keamanan yang standby di DPRD Sumut sejak pagi. Dengan semangat yang tak surut meski diterpa hujan, mereka menyampaikan orasi dan menyerukan pentingnya pengesahan RUU tersebut untuk kemajuan bangsa.

Aksi berlangsung damai meskipun sesekali para mahasiswa menggoyang pagar gedung DPRD sebagai bentuk simbolik desakan mereka. Aparat kepolisian dan satpam yang berjaga tetap bersikap kooperatif, memastikan situasi tetap terkendali.

Muhammad Sofyan, Humas DPRD Sumatera Utara, turun langsung menemui mahasiswa meski dalam kondisi hujan. Dalam dialog singkat, ia menyampaikan apresiasi atas aspirasi yang disuarakan dan menjelaskan bahwa RUU Perampasan Aset saat ini masih dalam tahap pembahasan di DPR RI.

“Saya memahami urgensi yang disampaikan adik-adik mahasiswa. DPRD Sumut akan terus mendukung agar RUU ini segera disahkan demi upaya pemberantasan korupsi di Indonesia,” ujar Sofyan.

Meski Sofyan menjelaskan bahwa mayoritas anggota DPRD sedang tidak berada di tempat, mahasiswa tetap bertahan untuk melanjutkan orasi. Mereka berharap aspirasi ini menjadi perhatian serius pemerintah pusat.

Aksi masih berlanjut walau hujan sudah berhenti. Aparat berusaha menegosiasi agar para demonstran menyudahi aksi, namun para mahasiswa masih kekeh berada di depan kantor DPRD Sumut hingga pukul 18.00 wib. Walaupun massa aksi sedikit, namun aparat tetap melaksanakan tugas sesuai SOP.

(NAI/NAI)