Tema ini berarti "Temukan Sumatera Utara: Jantungnya Indonesia." Frasa ini menggambarkan Sumut sebagai pusat yang penting dan kaya akan keindahan alam, tradisi serta keanekaragaman budaya, yang menjadi salah satu bagian terpenting dari Indonesia.

Acara peluncuran yang berlangsung di Pos Bloc Medan pada Selasa malam (22/1/2025) ini dihadiri oleh berbagai pemangku kepentingan pariwisata, pejabat daerah, dan perwakilan komunitas kreatif.

Dalam sambutannya, Penjabat (Pj) Gubernur Sumut, A. Fatoni, menegaskan pentingnya kalender event ini dalam mempromosikan potensi pariwisata dan budaya Sumut di tingkat nasional maupun internasional.

“Tema ini mencerminkan posisi strategis Sumut sebagai jantung Indonesia. Kami ingin menonjolkan keindahan alam, keberagaman budaya, dan kekayaan tradisi yang dimiliki,” ujarnya.

Tahun 2025 menjadi momentum terbaik untuk menjelajahi pesona Sumatera Utara serta menciptakan pengalaman perjalanan yang tak terlupakan di provinsi yang kaya akan keindahan alam dan sejarah ini.

Kalender event ini mencakup lebih dari 50 acara yang tersebar di berbagai daerah di Sumatera Utara sepanjang tahun 2025. Beberapa agenda unggulan yang menjadi sorotan antara lain seperti Gelar Melayu Serumpun Kota Medan. Acara ini mengangkat pertunjukan kebudayaan Melayu yang turut dihadiri perwakilan dari empat negara sahabat, yakni Malaysia, Thailand, Singapura dan India.

Festival Bunga dan Buah di Berastagi, Kabupaten Karo. Festival ini dapat dikatakan sebagai identitas Karo yang dikemas dalam bentuk pameran, seni pertunjukan untuk mengenalkan budaya, keindahan, serta potensi alam Kabupaten Karo melalui karnaval mobil hias di sepanjang jalan arteri Kota Berastagi yang dihiasi beragam bunga dan buah.

Samosir Music International di Kabupaten Samosir. Acara ini merupakan festival band yang dirangkai dengan penampilan Tortor dan musik tradisional. Pada event ini, penyanyi maupun band dari Indonesia dan mancanegara, baik dari Asia maupun Eropa, tampil membawakan lagu- lagu mereka dan wajib membawakan lagu Batak sesuai genre musik mereka masing- masing yang dipadu dengan pameran kuliner serta produk- produk UMKM kriya maupun fashion.

Maniamolo Fest di Nias Selatan. Acara kebudayaan suku Nias yang menampilkan pertunjukan musik dan budaya seperti Musik Tradisional, paduan suara, aktraksi tarian perang serta lompat batu.

Sementara itu, Kepala Dinas Kebudayaan, Pariwisata, dan Ekonomi Kreatif Provinsi Sumatera Utara, Zumri Sulthony, menyampaikan optimisme bahwa kalender event ini akan memperkuat posisi Sumatera Utara sebagai destinasi wisata unggulan.

“Sinergi antara pemerintah daerah, pelaku pariwisata, dan komunitas lokal menjadi kunci untuk menciptakan dampak ekonomi yang berkelanjutan,” ungkapnya.

Peluncuran ini turut dimeriahkan oleh pertunjukan seni budaya dari berbagai etnis di Sumatera Utara, seperti tari Tor-Tor dan lagu-lagu daerah yang menjadi daya tarik bagi tamu undangan.

Zumri berharap, kalender event ini dapat meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan domestik maupun mancanegara. “Kami optimistis target peningkatan jumlah wisatawan sebesar 20 persen pada tahun 2025 dapat tercapai,” katanya.

Data menunjukkan pertumbuhan signifikan di sektor pariwisata. Pada tahun 2023, tercatat lebih dari kedatangan 27 juta wisatawan domestik, terjadi peningkatan 16,38 persen dari tahun sebelumnya dan angka ini akan terus meningkat di tahun 2024 dan 2025. Sementara untuk kunjungan wisatawan mancanegara hingga periode November 2024 telah tercatat sebanyak 229.013 kunjungan, melampaui target tahun 2024 yakni sebesar 200.000 kunjungan wisatawan mancanegara.

“Dengan pertumbuhan luar biasa ini, menunjukan bahwa Sumatera Utara menjadi destinasi favorit yang banyak dikunjungi,” katanya.

(NS/BR)