Arya Tjipta: Power Teams Terus Bergerak untuk Misi Kemanusiaan

Arya Tjipta: Power Teams Terus Bergerak untuk Misi Kemanusiaan
Arya Tjipta dan Power Teams diabadikan usai melaksanakan kegiatan sunat massal (Analisa/nirwansyah sukartara)

Analisadaily.com, Medan - Power Teams merupakan sekelompok tenaga medis profesional asal Sumatera Utara (Sumut). Tim medis yang berjumlah 22 orang ini siap menjalankan misi kemanusian hingga ke berbagai daerah.

Salah satu visi kemanusiaan itu adalah dengan melaksanakan kegiatan-kegiatan sosial seperti sunat massal dan operasi bibir sumbing gratis. Salah satu penggagas dan relawannya yakni Dr dr Arya Tjipta SpBPRE Subsp KM(K) pemilik klinik Beautify Indonesia.

Selain dr Arya, relawan Power Teams lainnya yakni, Ahmad Husaini Dongoran Amd Kep atau yang disapa Sony. Ia mengatakan tim medis ini terbentuk pada 2021 namun terlibat dalam kegiatan-kegiatan bakti sosial sejak 2017.

Disebutnya sebagai relawan bakti sosial pihaknya tidak ingin mengerjakan pekerjaan yang asal-asalan. Terutama menyangkut kesehatan.

"Contohnya dahulu untuk sunat hanya soal potong dan jahit, tapi sekarang bisa dipastikan berdasarkan referensi medis. Masyarakat juga tahu mana yang sesuai standar dan mana yang tidak. Hal ini seiring berkembangnya ilmu pengetahuan bahwa sunat ada referensinya," jelasnya pada wartawan disela-sela kegiatan bakti sosial di Klinik Beutify Indonesia, Jalan Zainul Arifin Medan, Minggu (26/1/25).

Karena itu, sambung Sony, edukasi terkait sunat massal ini menjadi sesuatu hal yang sangat penting. Ia menekankan jangan jadikan sunat massal untuk ajang belajar.

"Jangan karena sunat massal, orang (tenaga medis) yang tidak pernah ikut kegiatan sunat massal ternyata ikut dilibatkan.

Seharusnya, tenaga medis tersebut diberi pelatihan terlebih dahulu dan baru kemudian dilibatkan," ujar Sony didampingi Trias Prima SKep Ns.

Sejauh ini, untuk penanganan kasus kesehatan reproduksi, tim ini telah menangani 5.000 pasien. Usia pasien terkecil adalah bayi usia 1 bulan, sedangkan paling tua berusia 71 tahun yang kala itu mengalami pembengkakan karena infeksi pada ujung penis yang mengharuskan menjalani sunat untuk menghindari komplikasi lebih lanjut.

"Kebetulan lagi di daerah. Pasien usia 71 tahun ini nasrani. Dia tidak bisa buang air kecil karena infeksi tadi. Saya periksa dan saya rekomendasi untuk di sunat sehingga setelah itu lancar lagi buang air kecilnya," bebernya.

Dalam kesempatan yang sama, Dr dr Arya Tjipta SpBPRE Subsp KM(K) selaku relawan Power Teams menambahkan kenapa nama tim medis tersebut Power Teams? Karena, kapan dan di mana saja mereka selalu ready (siap).

"Kami memilki filosofi dalam setiap tindakan medis yaitu mengedepankan prinsip Gemi, Nastiti, dan Ngati-ati. Filosofi Jawa ini kami terapkan untuk memastikan setiap tindakan yang dilakukan hemat, teliti, dan hati-hati," terang dr Arya.

Dia melanjutkan, meski mayoritas anggota tim berasal dari luar budaya Jawa, filosofi tersebut tetap mereka pegang teguh.

"Kami ingin budaya Indonesia tetap hidup, dan filosofi ini menjadi pengingat untuk selalu teliti.

Bahkan, ada kasus yang kami temukan tidak cocok ditangani di sini, maka langsung kami rujuk ke rumah sakit untuk operasi besar.

"Seperti kasus-kasus khusus seperti hipospadia yakni lubang kencing tidak berada di ujung penis. Kasus ini cukup banyak karena bawaan lahir. Maka itu akan kami rujuk ke rumah sakit dan akan saya tangani. Selain sunat massal kami juga melakukan operasi bibir sumbing gratis," pungkasnya.

Baca Juga

Rekomendasi